Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Benarkah Program Lorong Wisata Makassar Diklaim Bisa Selesaikan Angka Putus Sekolah?

Program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Lorong Wisata diyakini bisa menyelesaikan masalah pendidikan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Humas Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Danny Pomanto bahas lorong wisata di Amerika Serikat. Danny Pomanto meyakini Lorong Wisata bisa menyelesaikan masalah pendidikan khususnya putus sekolah di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Lorong Wisata diyakini bisa menyelesaikan masalah pendidikan.

Melalui program Lorong Wisata, Pemkot Makassar berjanji akan menuntaskan persoalan anak putus sekolah.

Utamanya bagi anak-anak lorong.

"Jadi Lorong Wisata adalah pintu seluruh program strategis pemerintah kota," ucap Danny Pomanto lewat rilis diterima Tribun-Timur.com, Selasa (26/7/2022).

Menurut Danny Pomanto, lorong wisata sejalan dengan program strategis Revolusi Pendidikan Semua Harus Sekolah.

Diketahui, Danny Pomanto saat ini sedang berada di Amerika Serikat.

Kunjungan kerjanya ke USA juga menyangkut lorong wisata.

Danny bersyukur dan bangga karena lorong wisata menarik perhatian dunia.

"Telah diakui di Forum National Science Foundation (NSF) kemarin bahwa pengambilan data yang kita lakukan sudah memenuhi standar internasional," ujarnya.

Karena itu, Danny Pomanto meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggenjot pengerjaan lorong wisata.

"Seluruh OPD saya minta untuk mengisi semua form-nya dalam minggu ini, dan Insya Allah ini akan membawa harum nama Kota Makassar," tuturnya.

Dari Amerika Serikat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar, Muhammad Rheza juga memaparkan program lorong wisata.

Ia mengatakan, Lorong Wisata memiliki banyak potensi untuk mendukung program strategis Pemkot Makassar.

24 program strategis Pemkot Makassar dinilai tercover dalam program lorong wisata.

Salah satunya terkait masalah pendidikan.

"Delapan program strategis yang pertama masalah pendidikan. Di sini, Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Sosial (Dinsos) mendata anak-anak yang putus sekolah," kata Rheza.

Kemudian ada juga program Seribu Beasiswa Anak Lorong.

Artinya, Disdik mendata dan mencari anak lorong yang berprestasi baik secara akademik maupun non-akademik.

"Di situ Disdik melihat siapa anak yang berhak untuk diberikan beasiswa," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Disdik Makassar Muhyiddin mengatakan, ia sudah mulai turun mendata anak-anak putus sekolah. Khususnya mereka yang tinggal di lorong-lorong.

"Pendataan anak di lorong-lorong itu kita fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kita sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kita turun langsung di semua lorong," ujarnya.

Tidak sekadar mendata, Disdik juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.

"Setiap lorong nanti akan kami buat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kita ikutkan paket A untuk SD," jelasnya.

Sedangkan program Seribu Beasiswa Anak Lorong, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak swasta.

Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Program kolaborasi ini dikarenakan Disdik Makassar hanya menyiapkan beasiswa untuk 200 anak, masing-masing seratus untuk SD dan SMP. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved