Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sawerigading

Kisah Sawerigading, Putra Raja Luwu yang Berniat Menikahi Adik Kandungnya Sendiri

Konon di Kerajaan Luwu, ada seorang pemuda benama Sawerigading, Ia adalah putra Raja Luwu, Batara Lattu atau La Togeq Langiq.

Editor: Muh. Irham
Wikipedia
Ilustrasi Sawerigading 

TRIBUN-TIMUR.COM - Konon di Kerajaan Luwu, ada seorang pemuda benama Sawerigading, Ia adalah putra Raja Luwu, Batara Lattu atau La Togeq Langiq.

Sang Raja mempunyai dua istri, yaitu satu dari golongan manusia biasa (penduduk dunia nyata) bernama We Opu Sengngeng, dan satu lagi berasal dari bangsa jin.

Dari perkawinannya dengan We Opu Sengengeng lahir sepasang anak kembar emas, yakni seorang laki-laki bernama Sawerigading, dan seorang perempuan bernama We Tenriabeng.

Nama Sawerigading diambil dari dua suku kata yakni Sawe yang artinya menetes (lahir) dan ri gading arinya di atas bambu betung.

Jadi, sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas (lahir) di atas bambu betung.

Ketika Bataraguru, kakek Sawerigading yang disebut sebagai keturunan dewa, pertama kali turun ke bumi,  ia ditempatkan di atas bambu betung.

Berdasarkan ramalan Batara Guru (ayah Raja Luwu), Sawerigading dan We Tenriabeng kelak akan saling jatuh cinta dan menikah.

Padahal menurut adat setempat, seseorang sangat pantang menikahi saudara kandung sendiri.

Agar tidak melanggar adat tersebut, Raja Luwu pun membesarkan kedua anak kembarnya tersebut secara terpisah. Ia menyembunyikan anak perempuannya (We Tenriabeng) di atas loteng istana sejak masih bayi.

Waktu terus berjalan. Sawerigading tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan tampan, sedangkan We Tenriabeng tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Namun, sepasang anak kembar tersebut belum saling mengenal.

Pada suatu hari, Sawerigading bersama sejumlah pengawal istana diutus oleh ayahnya berlayar ke Negeri Taranati (Ternate) untuk mewakili Kerajaan Luwu dalam sebuah pertemuan para pangeran.

Namun sebenarnya tujuan utama Sawerigading diutus pergi jauh ke Ternate karena saudara kembarnya We Tenriabeng akan dilantik menjadi bissu dalam sebuah upacara umum, yang tentu saja tidak boleh dihadirinya karena dikhawatirkan akan bertemu dengan We Tenriabeng.

Dalam perjalanan menuju ke Negeri Ternate, Sawerigading mendapat kabar dari seorang pengawalnya bahwa ia mempunyai saudara kembar yang cantik jelita. Sawerigading tersentak kaget mendengar kabar tersebut.

“Apa katamu? Aku mempunyai saudara kembar perempuan?” tanya Sawerigading dengan kaget.

“Benar, Pangeran! Saudaramu itu bernama Tenriabeng. Ia disembunyikan dan dipelihara di atas loteng istana sejak masih kecil,” ungkap pengawal itu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved