Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bank Sampah

PLN UPK Punagaya dan Mall Sampah Sosialisasi Pentingnya Bank Sampah

Kegiatan ini bekerja sama dengan PT PLN (Persero), Mall Sampah, dan Pemerintah Desa Bontoloe.

Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
SANOVRA JR/TRIBUN TIMUR
Suasana Bank Sampah Pusat yang terletak di Jl Toddopuli Timur, Makassar, Sabtu (16/9). 

TAKALAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 30 warga Desa Bontoloe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan mengikuti sosialisasi bank sampah, Jumat (15/7/22).

Kegiatan ini bekerja sama dengan PT PLN (Persero), Mall Sampah, dan Pemerintah Desa Bontoloe.

Sosialisasi dibuka langsung oleh Manager UPK Punagaya, Yunan Kurniawan.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas bahan baku cofiring PLTU.

Tujuan lainnya, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan perekonomian masyarakat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas bahan baku cofiring PLTU, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Dikatakan, kebutuhan stock bonggol jagung juga berguna. Manfaatnya guna mencapai tujuan dari target pemerintah dan perusahaan sebesar 5 persen penggunaan energi baru 

Serta dapat menaikan kesejahteraan masyarakat Bontoloe.

Sosialisasi ini dirangkaikan dengan diskusi. Diskusinya tentang pengelolaan bank sampah.

Pemaparannya disampaikan Head Of Recycling Recycling Ecosystem PT Mallsampah Indonesia, Ahmad Marzuki Muhlis.

Menurut dia, ada 3 R dalam pengelolaan sampah. Yakni Reduce, Reuse, Recycle.

Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah.

Kemudian, Reuse yaitu langkah atau tahap kedua adalah Reuse yang berarti menggunakan kembali. 

Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka sampah yang timbul dari produk-produk tersebut dapat berkurang

Ketiga, Recycle adalah tahap terakhir dari konsep 3R adalah Recycle yang berarti mendaur ulang. 

Pejabat Lingkungan UPK Punagaya, M Firmansyah juga membahas terkait kebutuhan bonggol jagung.

Menurutnya, kebutuhan bonggol jagung guna keperluan stock bahan bakar dari energi baru.

Hal tersebut, katanya, untuk proses produksi listrik PLTU.

Dalam sosialisasi ini juga, seluruh peserta diskusi memutuskan untuk melaksanakan diskusi lanjutan terkait ketersediaan bonggol jagung dan perjanjian kerjasama atau MOU.

Diakhir sosialisasi ini,  pemerintah desa dan masyarakat Desa Bontoloe masih akan melakukan riset terkait jumlah bonggol jagung yang dapat dihasilkan dalam sebulan. 

Setelah mendapatkan data tersebut, Pemdes dan  seluruh pihak bersedia untuk berdiskusi kembali mengenai kerjasama ini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved