Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tambang Ilegal

Excavator Milik Pemkab Luwu Diduga Digunakan di Tambang Ilegal, Kadis Perikanan: Alat Itu Rusak

Ketua Forum Pemuda Pemantau Kinerja Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL) Luwu, Ismail Ishak, mengatakan, excavator digunakan mengeruk pasir dan batu.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Muh. Irham
ist
Penampakan excavator milik Pemkab Luwu yang sedang melakukan aktivitas penambangan di bantaran Sungai Bajo, Kabupaten Luwu, beberapa hari lalu. Menurut warga sekitar, penambangan tersebut ilegal karena tidak memiliki izin 

BAJO, TRIBUN-TIMUR.COM - Keberadaan excavator milik Dinas Perikanan Kabupaten Luwu di Sungai Bajo, Kecamatan Bajo, disorot warga. Lantaran excavator tersebut diduga dipakai menambang pada tambang galian C ilegal di bantaran Sungai Bajo.

Ketua Forum Pemuda Pemantau Kinerja Eksekutif dan Legislatif (FP2KEL) Luwu, Ismail Ishak, mengatakan, excavator digunakan mengeruk pasir dan batu.

Tepat di bantaran sungai atau lokasi yang diduga sebagai tambang ilegal.

Menurut Ismail, alat berat itu sudah tiga hari menambang. Material berupa pasir dan batu dipindahkan ke truk.

"Operator alat berat memindahkan pasir dan batu ke mobil truk, kemudian mobil mengangkut hasil galian ke luar dari bantaran sungai," kata Ismail, Selasa (12/7/2022).

"Ini merupakan aktivitas pertambangan jenis galian C dan saya kira tidak mengantongi izin," bebernya.

Menurut dia, tidak ada alasan tambang galian C ilegal beroperasi.

Apalagi menggunakan alat berat milik pemerintah.

"Tidak ada alasan pembenaran jika tambang ilegal, apalagi jika alat tersebut milik pemerintah," katanya.

Olehnya itu, ia meminta aparat kepolisian turun tangan

"Saya meminta kepada Polres Luwu dan Polda Sulsel untuk menindak tegas oknum yang menyewakan alat berat milik pemerintah untuk tambang ilegal seperti yang terjadi di bantaran Sungai Bajo ini," tuturnya.

Kepala Dinas Perikanan Luwu, Baharuddin, mengatakan, alat berat itu dalam perjalanan pulang dari Desa Tallang Bulawang.

"Itu sementara dalam perjalanan pulang dari Tallang Bulawang," katanya.

Namun saat akan melalui Sungai Bajo, alat rusak.

"Ketika ingin melewati sungai alat berat itu rusak dan harus diperbaiki," tambahnya.

Ia mengaku sudah meminta operator agar tidak bekerja di sungai.

"Dari dulu saya sudah mewanti-wanti agar tidak bekerja di sungai, jadi tolong tanyakan ke operatornya," tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved