Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lima Besar Direksi dan Dewas BUMD Ditantang Buktikan Kinerjanya

Ia berharap nilai tersebut betul-betul ril, dinilai secara objektif sesuai dengan seleksi yang dilalui.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Waode Nurmin
Dok Tribun Timur
Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan menilai direksi dan dewas BUMD yang terpiliha harus memperlihatkan kinerjanya 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin, Andi Lukman Irwan menanggapi terkait pengumuman lelang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Makassar.

Menurutnya, orang-orang yang akan menduduki kursi direksi dan dewan pengawas harus punya tantangan yang besar.

Mereka harus membuktikan kinerjanya, apakah sesuai dengan nilai yang mereka dapatkan dari hasil seleksi BUMD tersebut.

"Pertaruhan bagi calon lima besar ini, bagaimana meningkatkan kinerja organisasi BUMD dari sisi profit yang bisa berkontribusi ke PAD Makassar," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Rabu (6/7/2022).

"Ini akan jadi ujian para direksi dan dewas apakah betul capaian nilai yang mereka dapatkan dari proses yang objektif, tidak ada manipulasi," sambungnya.

Kata Lukman-sapaannya, Pemkot telah mengumumkan hasil lelang secara transparan dengan memperlihatkan nilai yang didapat masing-masing peserta.

Ia berharap nilai tersebut betul-betul ril, dinilai secara objektif sesuai dengan seleksi yang dilalui.

Hal tersebut sangat penting, agar masyarakat bisa menilai bagaimana kapasitas yang dimiliki tiap calon yang menjalani seleksi.

"Ini penting untuk mengukur sampai mana profesionalisme dan kapasitas yang dimiliki para dewas dan calon direksi," tuturnya.

Kapasitas dan kemampuan mereka akan terbaca saat menjalankan tugasnya.

Disinilah para direksi dan dewas mempertaruhkan profesionalisme mereka.

"Kita beri kesempatan mereka bekerja, beri kesempatan membuktikan kapasitas dan kemampuannya, dan publik akan mengawasi itu," paparnya.

Setelah melihat kinerjanya, barulah publik bisa berkesimpulan apakah kinerja mereka sesuai dengan proses seleksi yang meraka lakukan.


*Lukman Irwan: Sekda jadi Dewas itu Wajar

Akademisi Unhas ini menambahkan, sangat wajar jika ada protes dari setiap kompetisi yang digelar, termasuk penentuan direksi dan dewas BUMD ini.

"Saya kira kalaupun ada yang tidak terpilih dan ada nada-nada sumbang, ini memang wajar dalam proses kontestasi. Dalam proses, ada yang lulus dan tidak, ada yang berhasil masuk ada yang tidak, itu sangat wajar," tegasnya.

Sisa bagaimana yang terpilih ini membuktikan bahwa apa yang dilakukan dan dicurigai orang banyak tidak benar adanya.

"Itu dibuktikan dengan kinerja," katanya.

Ia juga menanggapi protes dari beberapa peserta terkait Ketua Tim Seleksi (Timsel) lelang BUMD Makassar, M Ansar yang masuk sebagai salah satu jajaran Dewas PDAM.

Menurutnya, sekretaris daerah (Sekda) M Ansar memang berperan dalam pengendalian organisasi birokrasi di Makassar.

Sehingga jika ia ditunjuk sebagai dewas, artinya ia akan menjembatani BUMD dengan kebutuhan yang jadi tuntutan Pemkot.

"Itu wajar, tapi tergantung pada persepsi kita memandang dari sisi mana. Kalau dari sisi kinerja organisasi kita harapkan ini akan lebih efektif, itu memang cukup logis," terangnya.

Sementara jika melihat dari perspektif lain, bahwa ia sebagai ketua timsel lalu ikut seleksi dewas, maka kemungkinan ada yang menafsirkan ini sesuatu yang tidak etis.

"Harapan kita, masyarakat melihat dari sisi bagaimana efektivitas BUMD bekerja untuk memenuhi tuntutan pemkot. Karena nilai pendapatan PAD kita harapkan lebih banyak disumbang oleh BUMD," pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved