Dugaan Pembunuhan
Kronologi Hilangnya Daeng Nillang, Warga Mannuruki yang Ditemukan Membusuk di Karung Goni
Jasad wanita paruh baya itu ditemukan di semak-semak di atas tanggul Lingkungan Mangasa Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
GOWA, TRIBUN-TIMUR.COM - Daeng Nillang (67), warga Jl Mannuruki 9 Nomor 43, Kecamatan Tamalate, Makassar, yang sempat dinyatakan hilang, ditemukan meninggal dunia.
Jasad wanita paruh baya itu ditemukan di semak-semak di atas tanggul Lingkungan Mangasa Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (1/7/2022
Korban ditemukan terbungkus karung goni. Ia diduga jadi korban pembunuhan.
Ketua RW Mangasa Gowa Dg Leo, mengatakan sekira dua jam setengah polisi melakukan olah TKP.
Jenazah dikatakan telah membusuk. Pasalnya, diduga jasad korban telah lama dibuang di TKP.
Dg Nillang dilaporkan menghilang sejak 30 Mei 2022 lalu dan telah dilaporkan ke polisi.
Usai olah TKP, jasad almarhumah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar
"Jasad almarhumah telah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar," ujarnya.
Sebelumnya, Identitas mayat wanita paruh baya ditemukan di Kabupaten Gowa, terungkap, Jumat (1/7/2022). Ia bernama Dg Nillang (67).
Ia warga Jl Mannuruki 9 Nomor 43, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Dg Nillang sebelumnya dilaporkan hilang sejak 30 Mei 2022 lalu.
Menurut Ketua RW Mangasa Dg Leo, awalnya ia hendak salat subuh di masjid sekira pukul 04.15 Wita.
"Saya juga bertanya kepada petugas ada kegiatan apa ini Pak?, Katanya ada mayat ditemukan yang selama ini (korban) telah hilang," ujarnya
Penemuan mayat ini pun menggegerkan warga sekitar.
Kronologi Hilangnya Daeng Nillang
Daeng Nillang, hilang sejak Senin, 30 Mei, atau kurang sehari genap sebulan.
Namun, pihak keluarga belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan Daeng Nillang.
Kasus hilangnya perempuan paruh baya itu, pun telah dilaporkan ke Polsek Tamalate.
Namun, hingga kini, penyelidikan kepolisian juga belum membuahkan hasil.
Pihak keluarga berharap agar jajaran Polsek Tamalate dapat lebih intens menyelidiki kasus hilangnya Daeng Nillang.
"Sampai hari ini baru dua orang yang dipanggil polisi yang satu hadir yang satunya mangkir pada panggilan pertama," kata Rudi, anak Daeng Nillang kepada tribun, Selasa (28/6/2022) malam.
Ia pun merasa, progres penyelidikan polisi harus ditingkatkan lagi.
"Saya kurang tahu apakah demikian prosedurnya bahwa hanya satu orang yang dimintai keterangan setiap hari jumat atau bagaimana, soalnya kalau demikian hal ini akan berlangsung lama," ujarnya.
Rudi juga mengaku, telah mengajukan beberapa nama untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
"Padahal saya sudah mengajukan beberapa nama yang bisa dimintai keterangan. Tentu kita berharap agar polisi lebih intensif menangani kasus ini," harapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tamalate Iptu Gunawan Amin yang dikonfirmasi belum memberikan penjelasan ihwal perkembangan penyelidikan oleh jajarannya.
Anak Daeng Nillang, Rudi (50) menjelaskan, awal mula ibunya hilang saat membeli rokok untuk buruh bangunan.
Kebetulan saat itu, rumah Daeng Nillang sementara direnovasi.
"Sekitar jam 07.00 Wita , mama (Daeng Nillang) pergi beli rokok untuk tukang," kata Rudi dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Senin (6/6/2022) malam.
Jarak toko penjual sembako dari rumah Daeng Nillang, lanjut Rudi tidak begitu jauh.
"Jadi hanya jalan kaki pakai daster. Saat beliau beli rokok itu, tidak kembali-kembali lagi," ujarnya.
Pukul 15.00 Wita, Rudi yang tinggal di Barombong, berkunjung ke rumah sang ibu.
Ia datang membawa paket kiriman dari sanak saudaranya.
Saat tiba di rumah sang ibu, Daeng Nillang rupanya belum juga kembali dari warung.
Ia pun mengira ibunya berkunjung ke rumah kerabat lainnya.
Rudi yang merupakan tenaga pengajar itu pun bergegas ke tempat kerjanya lebih dahulu.
Jelang margrib, Rudi kembali ke rumah ibunya. Namun Daeng Nillang belum pulang ke rumah.
Ia lalu menanyakan ke kedua ponakannya yang menemani Daeng Nillang selama ini.
Namun, keduanya juga mengaku tidak mengetahui keberadaan sang nenek.
Paket yang sedianya diberikan langsung Rudi dari saudara untuk sang ibu, hanya dititip ke ponakannya.
"Kalau sebentar mama pulang, kasi ini paket nah. Terus suruh hubungika atau miscall saya, biar saya nelpon," ujarnya.
Jarum jam menunjuk ke angka pukul 21.00 Wita. Rudi yang sudah di rumahnya, pun menelpon ponakannya di rumah Jl Mannuruki.
Namun, sang ponakan mengatakan, Daeng Nillang belum pulang ke rumah.
Rudi pun mulai panik, terlebih ponsel ibunya sudah tidak aktif sejak pagi.
Keesokan harinya, Rudi dan keluarganya mencari Daeng Nillang.
Pencarian dimulai dengan menanyakan ke tetangga rute jalur ke toko tempat Daeng Nillang belanja.
Pencarian itu tidak membuahkan hasil, 24 jam berlalu Daeng Nillang belum ditemukan.
Selain itu, foto Daeng Nillang juga telah disebar ke beberapa flatform media sosial.
"Jadi hari Selasanya itu, saya ke Polsek Tamalate melapor resmi karena sudah 24 jam ini mama tidak ada kabarnya," terang Rudi.
Ia berharap, pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan atau pencarian secara intensif.(*)