Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Minyak Goreng

Nurdin Halid Sarankan Mendag Zulkifli Hasan Libatkan Jaringan Koperasi Kawal Minyak Goreng

Nurdin Halid menyarankan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melibatkan jaringan koperasi dalam menjaga harga bahan pokok ke depan.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
Instagram @nh_nurdinhalid
Ketua Umum Dekopin HAM Nurdin Halid. Ia menyarankan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melibatkan jaringan koperasi dalam menjaga harga bahan pokok ke depan, termasuk minyak goreng. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) HAM Nurdin Halid menyarankan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melibatkan jaringan koperasi dalam menjaga harga bahan pokok ke depan, termasuk minyak goreng.

"Pengalaman tahun 1999 saat minyak goreng melambung, membuktikan sistem koperasi paling cocok untuk stabilkan harga bahan pokok rakyat," kata Nurdin kepada wartawan Rabu (29/6/2022).

Sebagai Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid berencana, menemui Zulkifli Hasan membawa usulan agar jangka panjang menjaga kebutuhan rakyat. Termasuk distribusi pokok rakyat minyak goreng, memakai jaringan koperasi.

Nurdin melihat jalur distribusi selalu jadi masalah. Rantai pasokan terlalu panjang.

"Dalam rantai panjang banyak pemain di sana, bahkan memotong jalur distribusi otomatis akan mengurangi beban produksi. Kita perlu belajar sejarah. Sistem koperasi paling cocok sesuai amanah pendiri bangsa," katanya.

Nurdin mengingatkan, amanat pendiri bangsa, perekonomian disusun sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan, dan bangun usaha yang cocok untuk itu adalah koperasi. Hal itu tertuang dalam pasal 33 UUD 1945.

"Amanat pendiri bangsa itu masih relevan sampai hari ini, saya tahu persis visi dan komitmen Presiden Jokowi tentang posisi koperasi sebagai kekuatan utama ekonomi gotong royong, ekonomi ekonomi Pancasila. Beliau sampaikan visi dan komitmen setiap peringatan hari koperasi 12 Juli. Semoga Bapak Zulkifli Hasan bisa mewujudkan amanat presiden Jokowi untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok rakyat melalui koperasi," katanya.

Bagi Nurdin, kisruh minyak goreng mengingatkannya pada kejadian serupa pada tahun 1998-1999 lalu.

Saat itu harga minyak goreng melambung tinggi. Dari 3 ribu perliter naik menjadi Rp8 ribu per liter.

Saat itu, kata Nurdin, Bulog ditugaskan pemerintah menurunkan harga minyak goreng.

"Namun gagal total, sekalipun pemerintah sudah memberikan dana Rp600 miliar kepada Bulog," katanya.

Menyikapi situasi tersebut, Nurdin sebagai Ketum Dekopin mengatakan mengambil peran, memberikan ide dan gagasan bagaimana mengatasi kelangkaan minyak goreng.

Ia menawarkan, ide sederhana pada waktu itu, distribusi minyak goreng menggunakan jaringan usaha koperasi yang tersebar di seluruh tanah air.

"Ide itu saya sampaikan kepada Menteri Koperasi saat itu almarhum Adi Sasono, konsep itu disetujui oleh pemerintah dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin Menko Perekonomian Ginandjar Kartasasmita," kenang Nurdin Halid.

"Sebuah konsep yang sederhana yang saya sampaikan pada saat itu bahwa harus merubah pola distribusi minyak goreng atau sistem penjualan. Pada saat itu Bulog melakukan dokumen distribusi atau lebih dikenal menjual DO," sambung Nurdin Halid.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved