Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Holywings

Das'ad Latif Nangis Ada Bir Gratis buat Muhammad & Maria di Holywings, 'Peradaban Apa Kalian Miliki'

Bar Holywings sedang menuai sorotan dan kecaman lantaran promosi bir atau khamar gratis buat Muhammad dan Maria. Dai kondang, Ustadz Das'ad Latif

Editor: Edi Sumardi
YOUTUBE.COM/DASAD LATIF
Dai kondang, Ustadz Das'ad Latif. Dalam sebuah ceramahnya, dia menangis melihat kelakuan manajemen bar Holywings yang membuat promosi bir atau khamar gratis setiap hari Kamis khusus bagi siapa saja bernama Muhammad dan Maria. 

* Tegaskan umat Islam tak persoalkan bisnis apa saja, asal jangan menghina agama

* Enam staf restoran Holywings tersangka

TRIBUN-TIMUR.COM - Bar Holywings sedang menuai sorotan dan kecaman lantaran membuat promosi bir atau khamar gratis setiap hari Kamis khusus bagi siapa saja bernama Muhammad dan Maria.

Kehadiran promo tersebut dinilai melecehkan Islam dan bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Dai kondang, Ustadz Das'ad Latif dalam sebuah ceramahnya menangis merespon kelakuan manajamen Holywings.

"Jangan salahkan kami ketika nama nabi kami, manusia yang kami cintai, yang kami mau mati untuk membela beliau, kau gandengkan namanya dengan khamar. Kau gandengkan nama manusia yang kami muliakan dengan nama khamar," ujar Das'ad Latif dalam ceramahnya di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.

Lebih lanjut, dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ), Universitas Hasanuddin ( Unhas ) itu menjelaskan tentang sikap umat Islam dalam menghadapi pelecehan terhadap agamanya.

Umat Islam tak membenci non-Muslim, tak melarang menjalankan bisnis apa saja di negeri ini, tapi mereka diminta agar tak menghina nabi yang menjadi junjungan.

"Kami tidak benci kalian. Silakan kau cari nafkah di Indonesia ini. Allah ciptakan negeri ini, silakan kau cari nafkah. Kau kuasai ekonomi di negeri ini, silakan. Kami ikhlas. Tapi jangan kau hina nabi kami. Jangan kau rendahkan manusia yang mulia," kata Das'ad Latif.

Baca juga: 12 Outlet Bar dan Kafe Holywings Ditutup Pemprov DKI, Nasib Saham Hotman Paris dan Nikita Mirzani?

Das'ad Latif juga merasa heran sebab jika umat Islam melawan karena agamanya dihina, masih ada saja oknum menganggap itu manifestasi dari penganut paham radikal, sikap intoleran.

"Kami berbicara kau anggap kami radikal. Kami membela nabi kami, kau anggap intoleran. Peradaban apa yang kalian miliki? Akal sehat apa yang kalian pakai? Atas nama demokrasi, kalian membebaskan dirimu dari aturan dan norma saling menghormati," ujar dia.

Indonesia adalah negara yang belandaskan Pancasila dan sila pertama tentang ketuhanan.

"Ini negara Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan negara bar-bar, bukan negara yang tak beradab, tapi tolong juga hargai norma agama-agama kami. Kami tidak membenci kalian, tapi kami minta mari saling menghormati, salah satu di antaranya hargai perasaan kami. Cinta kami kepadanya melebihi cinta kepada diri dan keluarga kami," kata Das'ad Latif.

Baca juga: Soal Holywings, Luhut: Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Sudah Lapor, Saya Bilang Tutup Saja!

Setelah adanya kecaman dari umat Islam di Tanah Air terkait ulah dari manajemen Holywings, polisi kini telah mentapkan 6 tersangka.

Mereka adalah staf restoran.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved