Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Cara Daftar di MyPertamina buat Beli Pertalite dan Solar Mulai 1 Juli, Update Harga BBM Terbaru

1 Juli 2022, ada aturan baru pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi, yakni melalui MyPertamina.

Editor: Edi Sumardi
MYPERTAMINA.ID
Tampilan laman subsiditepat.mypertamina.id untuk mendaftar agar bisa membeli Pertalite dan solar subsidi di 5 provinsi dan 11 kabupaten atau kota di Indonesia. Pendaftaran dibuka mulai, 1 Juli 2022. 

* Aturan baru dari Pertamina di beberapa kota dan Jawa, Sumater, Kalimantan, Sulawesi

* Agar BBM bersubsidi tepat sasaran

* Cek harga BBM terbaru

TRIBUN-TIMUR.COM - Mulai, Jumat, 1 Juli 2022, ada aturan baru pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi, yakni melalui MyPertamina.

Masyarakat konsumen pengguna Pertalite dan solar subsisi diwajibkan mendaftar melalui situs MyPertamina atau men-download atau mengunduh aplikasi MyPertamina di AppStore atau Google Ply Store.

Untuk sementara waktu kebijakan baru ini diterapkan di 11 kabupaten dan kota di 5 provinsi.

Kesebelas kabupaten dan kota itu, yakni Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat; Kabupaten Agam, Sumatera Barat; Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat; Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat; Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Kota Bandung, Jawa Barat; Kota Tasikmalaya, Jawa Barat; Kabupaten Ciamis, Jawa Barat; Kota Sukabumi, Jawa Barat; Kota Manado, Sulawesi Utara; dan Kota Yogyakarta, DIY.

Jadi, warga yang hendak membeli Pertalite dan solar subsidi di daerah itu maka wajib menggunakan aplikasi MyPertamina.

Agar bisa menggunakan aplikasi MyPertamina, Anda harus mendaftar mulai 1 Juli 2022.

Bagaimana cara daftarnya:

1. Siapkan KTP, STNK, foto kendaraan bermotor Anda, dan dokumen pendukung lainnya.

2. Akses laman subsiditepat.mypertamina.id

3. Centang informasi memahami persyaratan.

4. Klik "daftar sekarang".

5. Ikuti instruksi dalam website tersebut.

6. Keenam, tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat e-mail yang telah didaftarkan, atau cek status pendaftaran di website subsiditepat.mypertamina.id secara berkala.

Jadi kemungkinan tak semua yang mendaftar akan diterima sebab orientasi dari kebijakan baru ini adalah bagaimana BBM bersubsidi ini bisa tepat sasaran.

7. Jika sudah terkonfirmasi, download kode QR dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina.

QR code inilah yang ditunjukkan saat membeli solar atau Pertalite subsidi.

Update harga BBM Pertamina

Kendati ada aturan baru pembelian solar dan Pertalite bersubsidi, namun harga kedua jenis BBM itu tak berubah.

Guna mengetahui, berapa harga BBM terbaru di Indonesia pada hari ini, berikut rincian harganya sebagaimana dikutip dari MyPertamina.

* Solar

Rp 5.150 per liter di seluruh Indonesia

* Pertalite

Rp 7.650 per liter di seluruh Indonesia

Pertalite merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90, sebagai solusi perantara untuk konsumen yang sebelumnya menggunakan Premium.

* Pertamax

Rp 12.500 per liter berlaku di Aceh, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rp 13.000 per liter berlaku di Riau, Kepulauan Riau, Batam (FTZ), Bengkulu.

Rp 12.750 per liter berlaku di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Pertamax adalah bahan bakar minyak produksi Pertamina yang memiliki angka oktan minimal 92.

Angka oktan yang tinggi ini membuat pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak meninggalkan residu, sangat direkomendasikan buat kendaraan sehari-hari saat ini.

* Pertamax Turbo

Rp 14.500 per liter berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rp 14.800 per liter berlaku di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua.

Rp 15.100 per liter berlaku di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kodya Batam (FTZ).

Pertamax Turbo adalah jenis BBM yang merupakan produk unggulan Pertamina dengan RON tertinggi 98 yang memenuhi kebutuhan kendaraan bermesin bensin dengan teknologi tinggi.

* Dexlite

Rp 12.950 per liter berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rp 13.250 per liter berlaku di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Rp 13.550 per liter berlaku di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kodya Batam (FTZ).

Dexlite adalah salah satu varian bahan bakar diesel untuk mobil-mobil low SUV dan mobil niaga dengan teknologi commonrail. 

* Pertamina Dex

Rp 13.700 per liter berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rp 14.000 per liter berlaku di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Rp 14.300 per liter berlaku di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kodya Batam (FTZ).

Pertamina Dex adalah bahan bakar minyak nonsubsidi jenis diesel yang dirancang untuk merespon berkembangnya kendaraan diesel yang membutuhkan performa mesin lebih baik serta ramah lingkungan.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved