Opini Djusdil Akrim
Mengurai Kemacetan Lalu Lintas di Mamminasata
Sekarang jauh lebih mendesak untuk melanjutkan kembali proyek Jalan Lingkar Mamminasata yang proyeknya sudah bergeliat beberapa tahun silam.
Ibarat masuk kedalam botol yang memiliki dua lubang.
Perjalanan masuk dan keluarpun tersumbat, maksudnya berkendara menuju dan keluar dari Kota Makassar, kondisinya akan sama macetnya seperti fenomena yang terasa saat ini.
Keberadaan infrastruktur jalan tol menjadi salah satu alternatif, apalagi aksesnya bila dimungkinkan dari Makassar langsung ke Pangkep.
Paling tidak Jalur Tol Makassar-Maros yang mulai terasa mendesak. Apalagi kelak setelah jalur kereta api kelak mulai beroperasi, tentu membutuhkan angkutan inter koneksi bagi para penumpang pengguna kereta.
Sehingga pengguna jasa tersebut merasa nyaman dan memperoleh kemudahan dari transportasi massal yang baru ini.
Tapi bila tidak dipersiapkan dan dikelola lebih awal? Saya khawatir moda transportasi Kereta Api itu akan bernasib sama dengan BRT (Bus Rapid Transit) yang pernah digagas beberapa tahun yang lalu dan kini menyisakan cuma halte.
Belum lagi beberapa titik dan posisi stasiun keretanya yang berada jauh dari akses jalan.
Kemudian cenderung jauh dari pemukiman dan sulit terjangkau dengan berjalan kaki misalnya. Sehingga calon penumpang masih butuh biaya ekstra atau ongkos tambahan sebelum mencapai stasiun kereta terdekat.
Memang harus diakui bahwa kehadiran kendaraan roda dua dan roda empat dijalan. Salah satunya berperan sebagai sarana pokok dalam melakukan aktifitas mata pencaharian.
Terutama sejak dimasa pandemi hingga era new normal saat ini yang sangat membantu warga.
Terkait pembatasan mobilitas yang membuka peluang profesi jasa antar, kurir paket serta delivery service.
Perilaku konsumen cenderung tidak berubah pasca pandemi dan aktifitas sektor jasa layanan antar terus tumbuh dan menyerap tenaga kerja yang relatif besar.
Maksudnya pembatasan pergerakan kendaraan seperti penerapan plat ganjil-genap belum terlalu mendesak di wilayah Mamminisata.
Salah satu pertimbangan karena beragamnya aktifitas sektor bisnis yang membutuhkan support fasilitas berupa kendaraan.
Sekarang jauh lebih mendesak untuk melanjutkan kembali proyek Jalan Lingkar Mamminasata yang proyeknya sudah bergeliat beberapa tahun silam kemudian terhenti sejak pandemi.