Rayakan Milad ke-59, Refleksi Sejarah dan Prestasi Unismuh Makassar
Di tahun 1985, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah membebaskan lahan seluas 6 hektar di Jalan Sultan Alauddin secara bertahap.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Milad ke-59 Universitas Muhammadiyah Makassar berlangsung secara khidmat di Balai Sidang Muktamar Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, Senin (20/6/2022)
Momen ini menjadi waktu merefleksikan masa lalu Unismuh dalam menyongsong masa depan.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda menceritakan sejarah kampus ini
Unismuh berdiri pada tanggal 19 Juni 1963.
“Pendirian Unismuh Makassar merupakan salah satu keputusan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan & Tenggara ke 21, yang berlangsung di Bantaeng,” ujar Rakhim Nanda.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara pun menerbitkan Surat Keputusan Nomor: E-61098 tertanggal 22 Jum Akhir 1394 H/12 Juli 1963 M.
Surat ini sebagai pernyataan resmi berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar yang melepaskan diri dari statusnya sebagai Cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
“Dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangannya, Unismuh mengalami pasang surut. Awalnya menempati sebuah gedung di jalan Ranggong Dg. Romo,"jelas Wakil Rektor I Unismuh Makassar ini.
"Kemudian berkembang di Jalan Mappaouddang, yang merupakan pemberian hak Pakai dari sebuah Yayasan Pendidikan,” lanjutnya
Di tahun 1985, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah membebaskan lahan seluas 6 hektar di Jalan Sultan Alauddin secara bertahap.
“lokasi inilah awal pembangunan kampus dilakukan secara bertahap hingga saat ini,” kata Rakhim Nanda.
Unismuh terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang menggembirakan.
Secara berurutan berdiri Fakultas Keguruan dan Ilmui Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian.
“Tahun 2008, didirikan Fakultas Kedokteran dengan Prodi Pendidikan Dokter disusul Prodi Profesi Dokter," ujar Alumni S3 Queensland University of Technology, Australia ini.
"Lalu 2018 dilakukan penggabungan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan, serta pembukaan Prodi Farmasi, dan jadilah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,” sambungnya.
Sejak 30 Agustus 2014, Unismuh terdaftar sebagai Perguruan Tinggi Swasta terakreditasi Institusi B.
Selama 59 tahun, Unismuh telah meluluskan alumni sebanyak 68.307 orang.
“Saat ini Unismuh telah membuka 50 program studi, yang terdiri dari 2 prodi D3, 35 prodi S1, 8 prodi S2, 2 prodi S3, dan 2 pendidikan profesi,” sambungnya.
Akreditasi 50 prodi tersebut cukup menggembirakan.
Saat ini, 1 prodi telah meraih akreditasi Unggul, 14 prodi terakreditasi A.
Lalu, 7 prodi telah meraih akreditasi Baik Sekali, dan 17 prodi raih akreditasi B.
Akreditasi Baik ada 7 prodi, dan akreditasi minimum untuk 3 prodi baru.
“Masih ada 1 akreditasi C, namun saat ini sudah dalam proses reakreditasi,” ujar Rakhim Nanda.
Ia juga menjelaskan sejumlah prestasi Unismuh dalam memperoleh Program Hibah dari KemendikbudRistekDikti.
Beberapa hibah tersebut antara lain, hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, Dosen Magang, Dosen Pendamping MBKM, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Pada tahun 2022, Unismuh memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian sebanyak Rp. 2.520.661.000
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel Setiawan Aswan PhD juga hadir dalam perayaan milad ini.
Dirinya turut memberikan Orasi Ilmiah.
Selain itu hadir pula Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Asisten Bidang Kesra Pemprov Sulsel Dr Jayadi Nas.
Acara ini juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) Unismuh dengan 107 Kepala SMA/SMK/MA se-Sulsel.
Jumlah peserta Milad-59 Unismuh ini pun mencapai 1000 orang.