Wawancara khusus
Bagaimana Mencetak Generasi Rabbani di Era Digitalisasi?
Era digitalisasi yang pesat menuntut masyarakat beradaptasi dengan cepat.Virus Corona membuat manusia dan segala sektor kehidupan berubah.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
SMA Insan Cendekia Syech Yusuf mempunyai sejumlah guru yang berpengalaman sebanyak 21 orang dan pembina asrama yang berjumlah 4 orang.
-Apa saja pencapaian selama enam tahun ICSY berdiri?
Banyak pencapaian prestasi siswa dari tahun berdirinya sekolah ini, salah satunya mewakili Sulsel dalam olimpiade sains di tingkat nasional.
Lulusannya juga telah tersebar diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Termasuk di ITB, sekolah pemerintahan (IPDN), hingga sekolah-sekolah ternama lainnya.
-Dari kaca mata Dewan Pendidikan Sulsel Adi Suryadi Culla, bagaimana melihat perkembagan SMA ICSY?
Kehadiran SMA Insan Cendekia Syech Yusuf (ICSY) Gowa menjadi contoh.
Pasalnya, sistem pendidikan yang diterapkan, termasuk pendalaman keagamaan tidak semua dilakukan oleh sekolah.
Yang paling spesifik dan penting menjadi catatan adalah hafalan siswa.
-Apa saja tantangan di dunia pendidikan yang dihadapi lembaga pendidikan?
Berbicara soal pendidikan banyak tantangannya. Tantangan paling besar ialah mengakomodasi atau menampung atau memberikan pendidikan yang layak kepada warga negara.
Amanah konstitusi sangat jelas bahwa memberi misi kepada seluruh lembaga pendidikan untuk mengembangkan SDM.
-Bagaimana anda menilai perhatian pemerintah terhadap sekolah negeri dan swasta?
Sangat dipahami bahwa partisipasi pendidikan mulai dari PAUD, SD, jumlahnya sangat banyak.
Tetapi pemerintah sulit untuk mengakomodasi semuanya.
Sehingga kehadiran sekolah swasta menjadi kredit poin yang sangat penting untuk menopang atau menampung kelebihan yang tidak bisa diakomodasi pemerintah.
Hanya saja, salah satu kelemahan dalam kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yakni sekolah swasta jarang mendapat perhatian.
Harusnya pemerintah mengajak swasta duduk bersama untuk mengatasi masalah daya tampung sekolah. (*)