Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Dosen

Sawedi Muhammad Nilai Metaverse di Sektor Pendidikan Butuh Perencanaan: Jangan Tiba Masa Tiba Akal

Sawedi Muhammad memberi masukan terkait rencana Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan teknologi metaverse di sektor pendidikan.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar youtube Tribun Timur
Sosiolog Universitas Hasanuddin, Sawedi Muhammad menyebut rencana Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan teknologi metaverse, khususnya di sektor pendidikan butuh perencanaan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sosiolog Universitas Hasanuddin, Sawedi Muhammad memberi banyak masukan dan kritikan terkait rencana Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan teknologi metaverse, khususnya di sektor pendidikan.

Hal diatas disampaikan dalam Live Forum Dosen: Metaverse vs Pendidikan Berkualitas.

Acara ini ditayangkan di YouTube Tribun Timur dan Fanpage Tribun Timur Berita Online Makassar, Selasa (14/6/2022).

Sawedi menjelaskan metaverse semacam evolusi pemikiran manusia untuk mencapai apa yang disebut homodeus.

Yaitu manusia punya cita-cita untuk menyerupai sifat Tuhan. 

Metaverse masuk ke ranah filosofis paling awal diterjemahkan ahli IT dalam bentuk perangkat yang bisa menjembatani realitas sesungguhnya lewat dunia virtual.

Dalam merencanakan program kata Sawedi ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

Pertama, pemimpin harus memiliki visi misi.

Kedua, pemimpin dalam berencana harus punya perangkat alias thinking across untuk menyamakan pendapat.

Terakhir, pemimpin harus melalukan thinking again atau memikirkan kembali kebijakan atau program yang akan dibuat apakah sudah benar dan tepat.

Dalam melakukan perencanaan juga penting untuk menggunakan metode SMART (Specifik, measurable, achievable, relevant, timebound).

"Dala konteks perencanaan metaverse dalam pendidikan sudah dipikirkan tidak tentang aspek SMART-nya?," tanya Sawedi kepada Kepala Dinas Pendidikan Muhyiddin.

Ia menilai, pemaparan dari Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin terkait rencana dan konsep metaverse dalam pendidikan belum bisa tergambarkan.

"Presentasi pak kadis tidak ada yang bisa dilihat, seperti ngomong di warung kopi aja," ujarnya.

Butuh pembahasan yang serius dan mendalam menurutnya, apalagi ini membahas tentang sesuatu yang sangat dahsyat luar biasa, implikasi budget yang digunakan juga sangat besar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved