Ilham Arief Sirajuddin
Apakah IAS Masih Akan Gandeng Tokoh Luwu Raya di Pilgub Sulsel 2024? Begini Jawabannya
IAS menjadi nara sumber pada dialog terbuka yang digelar di Teras Adira Coffee and Eatery, Jl Sultan Hasanuddin
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Muh. Irham
Masamba, Tribun - Mantan politisi Partai Demokrat yang kini kembali menjadi kader Partai Golkar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), melakukan safari politik di Luwu Utara.
IAS menjadi nara sumber pada dialog terbuka yang digelar di Teras Adira Coffee and Eatery, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Bone Tua, Kecamata Masamba, Luwu Utara, Rabu (8/6/2022) sore.
Dalam dialog yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, aktivis mahasiswa, dan anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) 21 Luwu Utara tersebut, mantan Wali Kota Makassar dua periode ini secara mengejutkan mendapat pertanyaan dari seorang peserta dialog.
Pertanyaan itu terkait siapa calon Wakil Gubernur yang akan digandeng di pentas Pilkada Gubernur Sulsel 2024 mendatang.
Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Baron, seorang aktivis pemuda di Luwu Utara.
Pada pemilihan Gubernur Sulsel 2013 lalu, IAS menggandeng tokoh Luwu Raya, Azis Qahhar Mudzakkar sebagai calon wakil.
Sayangnya, pasangan ini kemudian dinyatakan kalah dari pasangan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan pasanganya, Agus Arifin Nu'mang.
Merespons itu, IAS mengakui bahwa Tana Luwu salah satu wilayah yang menjadi lumbung lahirnya tokoh-tokoh besar.
Mereka tersebar di berbagai lembaga, dari eksekutif hingga legislatif.
IAS menyebut sejumlah tokoh potensial, termasuk semua kepala daerah se-Luwu Raya.
Tapi IAS menegaskan bahwa saat ini, dirinya belum fokus membahas soal siapa wakil mendatang.
"Saat ini, saya sengaja menyampaikan siap maju kembali pada Pilgub 2024 mendatang untuk kepentingan beberapa hal," urai Wali Kota Makassar 2004-2014 ini dalam rilis timnya.
Pertama, IAS berharap agar mereka yang mengenal dirinya bisa segera tahu kesiapannya untuk maju pada pilgub mendatang.
Selain itu, sekarang belum waktunya bicara wakil karena IAS mengaku harus memperbaiki posisi sebagai calon gubernur.
"Kan tidak lucu kalau saya bicara wakil lalu ternyata mereka yang saya sebut-sebut sebagai calon wakil punya posisi elektabilitas dan popularitas yang lebih baik dari saya," sambung IAS.
Selain itu, IAS saat ini mengaku harus menjalankan tanggung jawab sebagai kader Golkar.
"Dan ketika Partai Golkar nanti memberi amanah, saya juga akan fokus dengan amanah itu," tegasnya.
IAS memberi perhatian besar terhadap Luwu Raya.
Sebelum resmi pindah ke Golkar, setahun terakhir Walikota Makassar 2004-2014 ini sudah tiga kali menginjakkan kaki di Luwu Raya.
Sosok yang dijuluki bapak pembangunan Makassar karena kesuksesannya membangun Kota Anging Mammiri ini juga mengaku perlu mengabarkan secara langsung kepada senior Golkar di berbagai daerah.
Bahwa dirinya sudah kembali ke bawah pohon beringin rindang.
"Ruh politik itu silaturahmi. Jaga silaturahmi, siapapun pasti eksis," tegasnya.(*)