Tak Diperhatikan Dinas PU Lutim, Warga Bahari Perbaiki Sendiri Jembatan Pakai Batang Kelapa
"Setiap tahun (diusulkan), tapi sudah 3 tahun jadi prioritas karena sudah rusak parah," ujar dia.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Jembatan kayu di Desa Bahari, Kecamatan Wotu tak kunjung diperbaiki Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Timur.
Warga desa pun kembali gotong royong memperbaiki jembatan yang kondisinya sudah mau ambruk, Rabu (8/6/2022).
Warga desa mengganti tiang penyangga dan lantai jembatan dengan batang kelapa.
Kepala Desa Bahari, Baso Pangerang mengatakan penggantian kayu jembatan sudah kesekian kalinya dilakukan.
"Warga mohon perhatian pemerintah daerah dalam hal ini dinas PUPR," kata Baso.
Warga desa mengeluh karena jembatan ini termasuk prioritas yang diusulkan agar dibuat permanen.
"Setiap tahun (diusulkan), tapi sudah 3 tahun jadi prioritas karena sudah rusak parah," ujar dia.
Dalam beberapa pertemuan seperti musyawarah pembangunan, jembatan ini jadi usulan prioritas.
Karena tak adanya perhatian, warga Desa Bahari bakal mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Timur.
Mereka akan mengadu dan meminta agar jembatan kayu yang menjadi akses warga desa bisa dibuat permanen.
Jembatan ini kata Baso adalah akses satu-satunya yang dilalui warga desa.
"Utamanya masuk dan keluar desa. Bahkan untuk mengangkut hasil empang dan kebun," ujar dia.
Jembatan ini sudah pernah dibongkar saat dilakukan perawatan.
Desa Bahari memiliki jumlah penduduk sekitar 203 kepala keluarga (KK) atau 769 jiwa.
Wilayahnya, berbatasan dengan Desa Tabaroge dan Kalaena.
Desa Bahari adalah desa pemekaran dari desa induknya yaitu Desa Kalaena.
Pendapatan warga di desa ini diperoleh dari hasil empang, jagung, kelapa dan buah-buahan lainnya.