Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cuaca Ekstrem

Ternyata Ini Penyebab Cuaca Ekstrem di Sulsel dalam Dua Hari Terakhir

Terjadinya guyuran hujan di peralihan musim hujan ke kemarau tidak terlepas fenomena yang terjadi di Selat Makassar.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Pengendara melintasi jalan yang digenangi air di depan Pasar Antang, Jl Antang Raya Makassar, Kamis (25/5/2022). Hujan mengguyur kota Makassar mengakibatkan kondisi jalan bertambah rusak dan bahayakan pengendara. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam dua hari terakhir hujan mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan sekitarnya.

Beberapa ruas jalan pun tergenang. Seperti di Jl Antang Raya genangan airnya sempat menyentuh paha orang dewasa.

Bahkan di Kabupaten Gowa, sebuah anak sungai meluap hingga merusak besi jembatan.

Di Kabupaten Pinrang, puluhan kepala keluarga terdampak banjir.

Hal itu diikuti dengan udara yang cukup dingin. Padahal, beberapa hari sebelumnya, suhu di ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan ini cukup terasa panas.

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Asriani Idrus membeberkan penyebab cuaca ekstrem itu.

Menurutnya, terjadinya guyuran hujan di peralihan musim hujan ke kemarau tidak terlepas fenomena yang terjadi di Selat Makassar.

"Dari analisis sementara, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kondisi itu," kata Asriani Idrus saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Jumat (27/5/2022) sore.

Pertama, kondisi suhu muka laut di Selat Makassar bagian selatan yang hangat (30-31 derajat).

"Jika dibandingkan dengan rata-ratanya suhu di atas lebih hangat +1.5 sampai 2.0 derajat," ujarnya.

Kedua, terdapat belokan angin di Selat Makassar sehingga terjadi perlambatan massa udara di atas wilayah Sulsel.

Dan Ketiga, dari skala regional, terpantau Gelombang Ekuatorial Rosbi yang aktif di wilayah Sulawesi.

"Ketiga faktor tersebut bersinergi sehingga meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di Sulawesi Selatan khususnya bagian barat," bebernya.

Lebih lanjut, Asriani menjelaskan gelombang ekuatorial rossby merupakan fenomena gelombang atmosfer yang terjadi di fluida (atmosfer/lautan) yang berotasi secara berpasangan.

"Gelombang ini bergerak ke arah barat di sekitar ekuator. gelombang rossby dapat menyebabkan wilayah yang di laluinya berpotensi meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (penghujan) seperti cumulonimbus," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved