Danny Pomanto Pastikan Akan Bubarkan Acara Komunitas LGBT di Makassar
Danny Pomanto menolak keras acara panggung seni International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism, and Transphobia atau Idahobit.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menolak keras acara panggung seni International Day Against Homophobia, Biphobia, Intersexism, and Transphobia atau Idahobit.
Acara tersebut diinisiasi oleh Komunitas Sehati Makassar atau kumpulan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Kegiatan itu rencananya akan berlangsung di Gamacca dan KWRSS, Makassar pada Minggu (29/5/2022).
"Sekali lagi saya bilang selama itu tidak ada pengesahan regulasinya, tidak ada regulasi yang seperti itu, berarti itu ilegal," tegas Danny Pomanto saat ditemui di Baruga Anging Mammiri Rujab Wali Kota, Kamis (26/5/2022).
Jika acara tersebut tetap dipaksakan untuk digelar, maka sudah jelas tindakan Pemkot Makassar.
Pihaknya akan menginstruksi tim penindakan untuk membubarkan acara ilegal tersebut.
"Kalau ilegal seperti apa jelas sekali kan, saya harus tegakkan aturan," terang Danny.
Jika masalah sosial seperti itu dikampanyekan, maka tugasnya sebagai pimpinan kota harus melindungi masyarakat agar tak terpapar dan menyebar secara luas.
"Tugas saya itu dipilih untuk melindungi masyarakat sosial yang lebih besar," ujarnya.
Danny mengaku tak mengutuk jika ada anak yang lahir dalam kondisi memiliki kelamin ganda, mereka tetap diberikan perlakukan yang sama.
Tetapi, menurutnya, jika pihak tertentu sudah melakukan pengembangan sikap LGBT dengan mengajak masyarakat lebih banyak itu yang menjadi persoalan.
Selain Danny, Sekretaris MUI Sulsel, KH Muammar Bakry juga telah menyampaikan dengan tegas menolak adanya rencana hajatan itu.
"Tentu kita berharap acara itu terselenggara, karena jika itu terjadi seperti ada pembiaran di masyarakat kita ini untuk membolehkan acara itu," kata Dr KH Muammar Bakry.
Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menolak kegiatan itu.
Sebab, kegiatan itu dinilai menyalahi kodrat manusia dan dilarang oleh agama manapun.
"Kita berharap ada partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk melakukan penolakan secara massif dan kita menyeru kepada aparat untuk mengantisipasi," imbuhnya.
Selain itu, Muammar juga berharap agar aparat kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian terkait rencana itu. (*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita