Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

DPR Apresiasi Kementan yang 'Gercep' Tangani Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia

Pihak DPR mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian RI atau Kementan dalam menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENTAN RI
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo saat memantau penanganan Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, Ahad atau Minggu (23/5/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pihak DPR mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian RI atau Kementan dalam menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengancam kesehatan hewan di seluruh Indonesia.

Namun, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto meminta agar pemerintah mempercepat proses vaksinasi secara massal agar para peternak dan masyarakat merasa aman dalam mengkonsumsi daging, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha, Juli mendatang.

"Saya mengapresiasi Pak Menteri bersama jajaran dalam waktu cepat bisa melakukan langkah-langkah konkret dari Aceh, Jawa Timur, sampai Indonesia bagian timur, tapi saya juga minta agar proses vaksin dipercepat. Kasihan para peternak dalam menghadapi Idul Adha," kata Hermanto.

Demikian siaran pers Kementerian Pertanian atau Kementan kepada Tribun-Timur.com, Senin (23/5/2022).

Anggota lainya dari Fraksi Partai Golkar, Hanan A Rozak mendukung upaya Kementan dalam mempercepat pembuatan vaksin dalam negeri.

Apalagi, kata Hanan, Kementan sudah menemukan serotipe yang sama dengan virus yang ada pada PMK.

"Kami sangat bersyukur Kemntan sudah menemukan serotipe, sehingga vaksin ini bisa diproduksi di dalam negeri. Tapi menurut saya sebelum vaksin ini bisa diproduksi jangka pendeknya adalah hewan yang sudah terkena virus harus dilakukan pemotongan atau dimusnahkan," katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengaku optimis proses penyembuhan hewan ternak yang terkonfirmasi positif dapat dilakukan dengan baik melalui kolaborasi perawatan dan pengawasan yang intens antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"InsyaAllah, semua hewan ternak yang ada di Aceh maupun wilayah merah lainnya akan terus kita intervensi melalui obat dan vitamin. Alhamdulillah dari data yang kita miliki hewan yang dalam arti meler, tidak bisa bergerak normal dll itu semakin sedikit. Artinya proses penyembuhan terus kita lakukan," ujarnya.(rilis)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved