Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cinta Segitiga Berujung Maut

Terungkap, Hanya Berjarak 3 Meter, Chaerul Tembak Najamuddin dengan Senjata Api

Kendaraan dilarang melintas ke pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga tepat di depan Masjid Cheng Hoo. Tiga jalur menuju ke pertigaan ditutup polisi.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/WAHYUDDIN
tersangka Chaerul saat rekonstruksi membuang jaket ojek online di jembatan Jl Tanggul Patompo 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tersangka Chaerul menembak mati Najamuddin Sewang dengan jarak 3 meter. 

Hal tersebut ditunjukkan saat rekonstruksi dilakukan di Jl Danau Tanjung Bunga Makassar, Jumat (20/5/2022).

Pertigaan tersebut merupakan lokasi rekonstruksi keenam dilakukan oleh Polrestabes Makassar.

Sejak pukul 09.00 wita, puluhan polisi telah bersiaga di lokasi.

Mereka mempersiapkan agenda rekonstruksi.

Di lokasi kejadian, polisi membentangkan tali sebagai pembatas.

Kendaraan dilarang melintas ke pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga tepat di depan Masjid Cheng Hoo. Tiga jalur menuju ke pertigaan ditutup polisi.

Sejumlah warga dan pengendara singgah dan menonton proses rekonstruksi.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Reonald Truly Sohomuntal Simanjuntak mengatakan ada empat adegan rekonstruksi dilakukan di lokasi tersebut.

Rekonstruksi pertama dimulai sekira pukul 10.30 wita. Ada tiga orang dihadirkan dalam rekonstruksi ini.

Tersangka Chaerul selaku eksekutor, korban Najamuddin Sewang yang diperankan oleh orang lain, dan Nasir yang merupakan saksi mata.

Adegan pertama pun diperlihatkan. Tersangka Chaerul memepet korban yang diperankan orang lain. Keduanya sama-sama berada di atas sepeda motor.

Kemudian adegan kedua dilanjutkan.

Pada adegan kedua, Chaerul langsung menembak korban menggunakan senjata api dengan tangan kirinya.

"Tersangka menembak dengan jarak 3 meter," kata Reonald.

Adegan ketiga ialah korban tersungkur di aspal.

Saat terjatuh, Nasir selaku saksi mata pun langsung mendatangi dan menolongnya.

Sebelum meninggalkan lokasi, Chaerul kembali memperlihatkan adegan terakhir.

Chaerul sempat berhenti tidak jauh dari tempat Najamuddin terjatuh. Ia memastikan korban jatuh dan meninggal.

"Jadi pelaku mengikuti korban dari tempat kerjanya. Kemudian menembak dari jarak tiga meter menggunakan tangan kiri," kata Reonald.

Sekadar diketahui, rekonstruksi pertama dimulai di rumah Rachmawaty, Kamis (19/5/2022) kemarin sekira pukul 11.43 wita.

Di rumah tersebut, awal mula konflik antara Iqbal dan Najamudin.

Iqbal mereka ulang saat ingin melakukan penyemprotan disinfektan di perumahan Grand Aeropala, Jl Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar. Kejadian tersebut pada tahun 2019 lalu.

Iqbal memperagakannya bersama tersangka M Asri dan dua warga, Karto dan Rifaldi mendatangi rumah Rachmawaty di Blok H 19.

Iqbal membuka pintu pagar Rachmawaty. Lalu mengetuk jendela dan pintu.

Saat membuka pintu, Iqbal kaget melihat Najamuddin bersama Rachmawaty di dalam rumah.

Ia mulai cemburu dan jengkel melihat hal tersebut. Kejengkelannya pun makin tinggi saat bertanya, tapi malah ditinggalkan Najamuddin.

Rencana untuk menyemprotkan disinfektan pun dihentikan. Iqbal langsung menelpon Juniati Sewang, kakak kandung Najamuddin.

"Juni, itu adikmu jangan bikin masalah. Itu adikmu selalu cerita jelek saya hanya untuk mendekati Rachmawati. Sampaikan itu ke adikmu jangan dekati Rachmawaty. Seandainya bukan adikmu, saya habisimi," kata Iqbal saat itu melalui telepon.

Rekonstruksi kedua dilaksanakan di rumah korban, Najamuddin Sewang di perumahan Residence Alauddin.

Di rumah korban tersebut, M Asri dan Sahabuddin memperagakan adegan lempar telur dan air dari dukun.

Setelah itu, rekonstruksi berpindah ke rumah orangtua Iqbal di Jl Beringin. Di lokasi tersebut, Iqbal bersama Asri digiring ke pekarangan belakang.

Tidak diketahui adegan yang dilakukan di pekarangan belakang rumah tersebut karena akses untuk masuk terbatas.

Rekonstruksi keempat kembali dilakukan di rumah Iqbal di Jl Kumala.

Di sana empat tersangka melakukan reka ulang pemberian uang sebesar Rp 20 juta.

Keempat tersangka yang melakukan rekonstruksi yakni Iqbal, Asri, Sulaiman, dan Chaerul Akmal.

Selanjutnya rekonstruksi juga dilakukan di Center Point of Indonesia dan Balai Kota Makassar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved