Opini Nasrullah
Produktif Menulis Buku, Indonesia Malah Ditegur
Momentun tanggal 17 Mei ini tentu diharapkan menjadi sesuatu yang sangat dinantikan oleh para pegiat literasi.

Bayangkan hanya tersisa 377.000 nomor lagi. Jika rata-rata Indonesia menerbitkan 67.340 judul buku per tahun (sebagaimana data Perpusnas RI, 2021), nomor itu akan tersisa sekitar untuk enam tahun lagi.
Adanya teguran ini membuat Perpustakaan Nasional dengan cepat mengeluarkan surat yang ditujukan kepada seluruh pimpinan penerbit pada tanggal 25 April 2022 dengan No: 663a/3.2/DPB.05/IV.2022 perihal penataan layanan ISBN, Kondisi ini membuat perlunya pengawasan dan peninjauan oleh pihak Perpustakaan Nasional tentang penggunaan nomor ISBN yang mengalami keterpakaian diluar kewajaran.
Kondisi ini bisa dilihat dari dua sisi, yang pertama yakni menandakan produktifitas menulis masyarakat Indonesia mulai mengalami peningkatan yang sangat signifikan, itu juga tentu berpengaruh kepada minat baca masyarakat karena tidak semua orang yang suka membaca buku itu bisa menulis tetapi orang yang menulis pasti membaca buku, oleh karena itu dengan produktivitas menulis yang ditunjukkan dari beberapa data ini tentu kita berharap juga memberikan peningkatan minat baca kepada masyarakat.
Selanjutnya yang kedua adalah melihat sisi kualitas buku yang dihasilkan, tentu ada yang berpendapat jangan sampai buku yang dihasilkan itu tidak bermutu dan berbobot.
Tentu pendapat ini bisa diterima tetapi menulis buku itu tidak gampang perlu kerja keras intelektual seseorang sehingga bisa menghasilkan sebuah buku, karena tidak semua orang mampu menulis satu halaman apalagi jika menulis buku yang harus melebihi 40 halaman standar UNESCO.
Makanya, perlu apresiasi terhadap orang yang menulis buku meski buku yang dihasilkan masih jauh dari kualitas yang diharapkan, semua butuh proses bahkan tentu seorang penulis terkenal seperti Pramoedya Ananta Toer, Andrea Hirata, Tere Liye dan sebagainya juga memulai menulis buku dengan banyak kekurangan tetapi dengan proses yang dilalui hingga menghasilkan buku yang berkualitas hingga best seller.
Intinya menulislah apapun itu, baik dari pengalaman, apa yang dirasakan, ditulis saja karena dari situlah awal terbentuknya karakter untuk gemar menulis.
Selamat Hari Buku Nasional, Selamat Hari Jadi Perpustakaan Nasional ke 42 dan Selamat Hari Jadi IKAPI ke 72, teruslah maju dunia literasi Indonesia.(*)