Pilkada 2024
Bawaslu Tegaskan 7 Bakal Calon Bupati Jeneponto 2024 Masih Sebatas Medsos: Itu Bagian Sosialisasi
Tak hanya bermunculan di medsos tetapi juga sudah menjadi bahan perbincangan di kelompok-kelompok masyarakat bahkan di warung kopi.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-JENEPONTO.COM - Jelan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jeneponto tahun 2024 mendatang sudah banyak publik figur bermunculan di Media Sosial (Medsos).
Tak hanya bermunculan di medsos tetapi juga sudah menjadi bahan perbincangan di kelompok-kelompok masyarakat bahkan di warung kopi.
Munculnya publik figur calon kepala daerah di Jeneponto masih sebatas di medsos.
Karena belum ada calon kandidat yang berani menyatakan langsung dirinya mau maju ke Pilkada pada tahun 2024 mendatang.
Adapun kandidat yang diisukan maju Pilkada Jeneponto ada 7 orang yang beredar di Medsos.
Seperti, Mulyadi Mustamu Kr Tinggi, Syamsuddin Karlos, M Syarif Kr Patta, Paris Yasir, Syarifuddin Nurdin, Baharuddin Nai dan Muhtar Tompo..
Meski ke 7 kandidat sudah beredar namanya di medsos tetapi belum jelas siapa pasangannya.
Saat TribunJeneponto mencoba konfirmasi ke beberapa kandidat via telpon dan WA tidak ada respon dan belum ada yang berani menyatakan bahwa dirinya mau maju Pilkada 2024.
Jika dinilai dari nama-nama kandidat yang diisukan maju Pilkada hanya sebatas di medsos saja.
Menanggapi hal tersebut, pihak Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jeneponto, Hamka Lau angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa nama-nama kandidat yang muncul di medsos itu hanya sosialisasi ke masyarakat.
"Sepanjang belum ada tahapan itukan bagian dari sosialisasi. Apa yang mereka lakukan itu bagian dari sosialisasi," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (19/5/2022).
Meski demikian nama-nama yang beredar di medsos sebagai calon bupati adalah tokoh dan dapat memberikan yang terbaik buat Jeneponto.
"Tokoh terbaik Jeneponto dapat memberikan pendidikan politik dengan mengedepankan bagian dari kearifan lokal," ungkapnya.
Hamka Lau meminta kepada seluruh pengguna medsos agar bijak dalam memberikan komentar.
"Kami hanya berharap bahwa mari kita gunakan medsos itu dengan baik tanpa mengurangi nilai sipakalabbiri, sipakatau dan sipakainga," bebernya.
Lanjutnya, bagaimana medsos ini yang beredar itu dapat mencerahkan terkait politik yang demokrasi dan jangan sampai lakukan pelanggaran undang-undang IT.
"Kita sangat mendukung sepanjang itu ada nilai-nilai demokrasi Jeneponto dan sebaik mungkin cerdas dalam menggunakan medsos," tutupnya.
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto Rakib