Pemkot Makassar
Jabatan Akan Berakhir, Beni Iskandar Masih Tunggu Perintah Danny Pomanto Ikut Lelang Direksi BUMD
Masa jabatan para Pj Direksi lingkup Badan Usaha Milih Daerah (BUMD) Pemerintah Kota Makassar akan berakhir
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masa jabatan para Pj Direksi lingkup Badan Usaha Milih Daerah (BUMD) Pemerintah Kota Makassar akan berakhir.
Lelang jabatan direksi rencananya dibuka pekan depan. Pemerintah Kota Makassar akan menunjuk panitia seleksi untuk mengurus tahapannya.
Ketua Tim Penataan BUMD Makassar, Aminuddin Ilmar mengatakan, saat ini pihaknya sedang persiapan penyusunan dan penetapan pansel.
"Sekarang yang dikerjakan baru membuat rancangan petunjuk teknis tentang pelaksanaan proses seleksi," ucapnya kepada Tribun-Timur.com lewat pesan WhatsApp, Kamis (12/5/2022).
Secara umum, syarat bagi calon pelamar tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 54 Tahun 2017 tentang BUMD.
Juga diatur secara khusus dalam Perda Perumda.
"Seperti syarat umum untuk direksi tidak boleh umur lebih dari 55 Tahun, punya pengalaman kerja dalam Tata Kelola perusahaan," katanya.
Dari enam BUMD, proses lelang PDAM punya syarat khusus. Dimana calon pendaftar harus memiliki sertifikasi pengelolaan air.
"Kalau seperti di PDAM itu harus memiliki sertifikasi pengelolaan air," sebutnya.
Salah satu Pj Direksi Perumda Air Minum (PDAM) Makassar, Beni Iskandar mengaku akan ikut dalam tahapan tersebut jika ada perintah dari pimpinan, dalam hal ini Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
"Saya ini abdi, tergantung perintah kalau saya diperintahkan untuk ikut (lelang) saya ikut, jadi jelas saya kedepankan loyalitas saya untuk Pemkot Makassar," ucap Beni kepada Tribun-Timur.com, Rabu (11/5/2022).
Tapi dari segi syarat, ia sudah memenuhi syarat-syarat tersebut. Khususnya sertifikasi pengelolaan air.
"Saya punya sertifikasi air mulai dari muda sampai madya, sisa utama yang belum. Tapi saya kira syarat di PDAM itu cukup sertifikasi muda," katanya.
Sebelum masa tugasnya berakhir, Beni mengaku akan memaksimalkan kinerjanya dan tetap fokus pada inovasi-inovasi yang digagas.
Selama enam bulan duduki kursi direksi PDAM bersama Arifuddin Hamarung dan Asdar Ali, ada banyak perubahan yang dilakukan.
Tugas utamanya adalah melakukan penataan total terhadap Sumber Daya Manusia (SDM), cakupan layanan dan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Kala itu, Beni bersama direksi lainnya mulai melakukan penataan SDM, mulai dari kepala bagian, kepada seksi, hingga tataran tenaga kontrak.
"Pasca kami diberi amanah tanggal 7 Desember dengan tugas penataan total kami langsung ambil langkah strategis, tiga kali asesmen untuk pejabat kepala bagian, kepala seksi dan kontrak," ucapnya.
PDAM saat itu sangat kental dengan isu bayar berbayar, mekanisme perekrutannya dinilai kacau, sehingga hal tersebut segera dibenahi.
"Kita menghapus adanya istilah bayar membayar di PDAM," sebutnya.
Selain itu, PDAM juga sudah mulai menyentuh beberapa tempat yang sebelumnya tak pernah tersentuh air bersih.
Misalnya di daerah Utara kota, jalan Dahlia Paccerakkang, wilayah BTP dan beberapa titik lainnya.
"Hampir 50 persen wilayah yang tak ada suplai airnya kita sasar," ungkapnya.
Termasuk perbaikan infrastruktur Reservoir Booster Pump yang sebelumnya mangkrak berhasil difungsikan di Jl Gatot Subroto.
Dari segi pendapatan, PDAM sudah berhasil mengumpulkan laba sebanyak Rp10 miliar dengan arus kas Rp47 miliar.
Padahal, saat pertama menginjakkan kaki di PDAM posisi kas baru di angka Rp19 miliar.
"Laba hampir Rp10 miliar dari target Rp30 miliar di 2022," bebernya.
Begitu juga dengan dividen, ia berharap bisa menyetor dan memberi kontribusi PAD untuk Pemkot Makassar lebih banyak.
Rencananya, Beni akan mengubah rencana bisnis yang sebelumnya sudah ada.
Menurutnya ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kondisi PDAM, misalnya terkait pengembangan wilayah.
Itu menjadi salah satu inovasi yang dikembangkan dengan menambah jangkauan wilayah PDAM.
"Banyak apresiasi dari masyarakat yang masuk dengan adanya quick respon 24 jam," sambungnya.
Di samping itu, pria berlatar belakang pengacara ini mengaku masih punya pekerjaan rumah yang belum direalisasikan.
Misalnya membangun instalasi air di kawasan timur kota. Harapannya, dalam satu bulan ini sudah bisa terealisasi. (*)