Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Pria Tewas Tergantung dan Tangan Terikat di Pinrang, Sengaja Dibunuh?
Polres Pinrang telah memeriksa empat orang saksi penemuan mayat di rumah empang Kampung Cikkuale, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Polres Pinrang telah memeriksa empat orang saksi penemuan mayat di rumah empang Kampung Cikkuale, Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe.
Tomi yang bekerja sebagai penjual martabak ditemukan tewas tergantung.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis mengatakan, jasad Tomi pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing disekitar TKP.
Baca juga: Pria Tewas Tergantung dengan Tangan Terikat Asal Brebes, Sudah Dua Tahun Menjual Martabak di Pinrang
Baca juga: Tangan Tomi Penjual Martabak Terikat Ketika Ditemukan Tewas Tergantung di Pinrang, Hasil Visum
"Jasad pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing di lokasi empang. Sekitar pukul 16.30 Wita," kata Muhalis saat ditemui, Sabtu (7/5/2022).
Warga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mattiro Sompe.
Tim Inafis Polres Pinrang pun langsung mendatangi TKP.
Jarak dari perkampungan ke TKP terbilang cukup jauh. Jaraknya sekitar 5 kilometer.
Saat ditemukan, Tomi mengenakan stelan berwarna hitam dan tidak mengenakan alas kaki.
Kepalanya terikat dan mendongak ke atas. Sementara matanya tertutup dan mulutnya sedikit terbuka.
"Posisi korban saat ditemukan sudah tergantung dengan simpul tali berada di depan, kemudian kedua tangan juga terikat di depan," ujarnya.
Pihaknya masih mendalami apa penyebab kematian Tomi.
"Untuk memastikan ada indikasi bunuh diri atau pembunuhan itu, kita masih lakukan pengumpulan fakta dengan memeriksa para saksi," tuturnya.
Saat ini, pihaknya telah memeriksa empat saksi.
"Kita sudah memeriksa empat orang saksi terkait kasus ini. Yakni teman korban dan penjual minuman boba yang berjualan di lokasi yang sama dengan korban," terangnya.
Sebelumnya, puluhan massa melakukan pengrusakan lapak atau container box salah satu pedagang di Pasar Pallameang.