Syiar Ramadan
Sabaruddin: Taat Kepada Allah Jika Ada Rasa Malunya
Sabaruddin menyampaikan dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW bersabda, keimanan itu dibagi menjadi 70 bagian.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syiar Ramadan Kalla Grup episode 25 hadir dengan tema Be Excelent With Siri
Program ini disiarkan langsung di kanal You Tube dan Facebook Tribun Timur, Rabu (27/4/2022).
Syiar Ramadan dipandu oleh host, Kinan Aulia.
Hadir sebagai narasumber, Dai Cendekiawan Alumni Timur Tengah, Sabaruddin LC.
Sabaruddin menyampaikan dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW bersabda, keimanan itu dibagi menjadi 70 bagian.
Keimanan paling tinggi mengucapkan tiada Tuhan selain Allah. Paling rendah, menyingkirkan sesuatu yang membahayakan.
Diantara pertengahan tersebut dikatakan malu bagian dari iman.
Dia menjelaskan, malu jadi patokan karena ulama mengatakan malu itu merupakan pondasi untuk melakukan pembagian keimanan-keimanan yang lain.
"Orang akan taat kepada Allah jika ada rasa malunya. Orang akan menghindari maksiat jika ada rasa malunya, baik kepada Allah maupun ke sesama manusia," jelasnya.
Dalam Al Quran Allah memberikan gambaran, bahwa budaya malu atau siri merupakan akhlak para nabi.
Rasa malunya Rasulullah Muhammad SAW melebihi malunya seorang wanita.
Dalam sebuah riwayat disampaikan, ketika Allah ingin menghancurkan seseorang, bukan diberi penyakit.
Sebab penyakit menggugurkan dosa. Namun, Allah jika ingin hancurkan seseorang dengan mencabut rasa malu dalam dirinya.
"Jadi jika ada orang yang sudah tidak ada rasa malunya, maka itulah cara Allah," ucap pendidik Sekolah Islam Athirah ini.
Sabaruddin mencontohkan, sekarang ada orang menggunakan baju orange (tahanan). Ketika disorot kamera, masih melambaikan tangan. Hal ini terjadi lantaran sudah tidak ada rasa malunya.