Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inspirasi Ramadhan 2022 Hamdan Juhannis

Indra Keberagamaan 21: Celengan Ajaib, Anda Bisa Mengambil Isi Kotak Amal Ini

Beliau orang kaya atau lebih tepatnya sangat kaya. Tapi beliau tidak bercerita  tentang kekayaannya, namun  mengkontekstualisasi cerita kekayaan

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin 

ndra Keberagamaan (21)
Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Para pembaca, yang saya tulis ini di luar nalar saya tapi nyata.

Karena di luar nalar, saya tidak pernah membayangkan kalau ada praktIk hidup seperti ini.

Masih ingat saat saya meresahkan model sumbangan masjid yang menggunakan sistim celengan?

Saya suka mengkritisi model ini karena mencerminkan wajah masyarakat Muslim yang suka menyumbang dengan uang receh. Ini ditandai dengan lubang celengan yang sempit, yang bisanya masuk uang kecil dan uang kertas yang dilipat.

Mungkin masih ingat saat saya menyodorkan sebuah konsep model celengan buntu, dan sebagai gantinya  empat sisi celengan ditempeli saja dengan barcode QRIS, supaya jamaah terbiasa menyumbang dengan jumlah yang lebih besar sambil membiasakan transaksi online.

Itulah keresahan saya. Namun ada yang saya temukan kemarin yang belum pernah saya pikirkan, dan mungkin tidak pernah terjadi di tempat lain.

Ceritanya seperti ini. Saya bersilaturrahim ke salah seorang tokoh. Saya tidak sebut namanya, karena saya belum minta izin untuk saya kaitkan dalam celoteh indra keberagamaan saya.

Saya sengaja menghadap untuk menyimak ragam motivasi hidup sekalian ingin mengajak beliau jalan-jalan ke kampus saya.

Sudah lama memang mencari waktu beliau, dan karenanya saya menikmati secara detail cerita-cerita inspiratifnya.

Siapa beliau? Beliau orang kaya atau lebih tepatnya sangat kaya. Tapi beliau tidak bercerita  tentang kekayaannya, namun  mengkontekstualisasi cerita kekayaan dan keterberdayaan.

Menurutnya, seseorang yang bila hidupnya  ingin mandiri dalam segala hal, kuncinya menjadi orang kaya terlebih dahulu.

Tibalah waktu shalat jumat, saya ikut shalat di tempat beliau. Yang mengagetkan, sambil membaca zikir rutin setelah shalat, secara tidak sengaja saya melihat ke arah pinggir jamaah, ada orang yang memegang celengan.

Saya bertanya dalam hati, kenapa celengan diedarkan di ujung perhelatan ibadah shalat, bukankah biasanya celengan itu didorong saat khatib menyampaikan khutbahnya.

Mulailah diedarkan celengan itu dari arah ujung depan. Saya  meliriknya, lubangnya besar. Ternyata setiap jamaah mengambil uang dari celengan itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved