Wajah 2 Orang Terkaya di Indonesia di Balik Korupsi Minyak Goreng, Tak Banyak yang Tahu dan Kenal?
Kejaksaan Agung RI atau Kejagung menetapkan 4 tersangka dalam kasus pemberian fasilitas ekspor minyak goreng tahun 2021-2022.
PT Wilmar Nabati Indonesia merupakan perusahaan milik Martua Sitorus, sedangkan PT Musim Mas milik Bachtiar Karim.
PT Wilmar Nabati Indonesia sendiri merupakan anak usaha dari Grup Wilmar atau Wilmar International Ltd, perusahaan sawit raksasa yang berbasis di Singapura.

Meski menguasai ratusan ribu hektare perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Grup Wilmar lebih memilih berkantor pusat di Singapura.
Wilmar International bahkan tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar dari sisi kapitalisasi pasar di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX).
Konglomerasi bisnis Grup Wilmar tak bisa dilepaskan dari pemiliknya, Martua Sitorus alias Thio Seeng Haap, yang tercatat masih merupakan warga negara Indonesia.
Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991.
Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018.
Awalnya, sebagaimana dikutip dari laman resmi perusahaan, Grup Wilmar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Sumatera Barat di bawah bendera PT Agra Masang Perkasa (AMP).
Area perkebunan kelapa sawit Wilmar kemudian merambah ke Sumatera Utara.
Dalam waktu relatif cepat, perkebunan sawitnya semakin menggurita di Indonesia hingga ratusan ribu hektare dan berada di atas lahan negara melalui pemberian hak guna usaha (HGU) oleh pemerintah Indonesia.
Di Indonesia, merek minyak goreng dari Wilmar adalah Fortune dan Sania.
Sementara untuk pasar global, perusahaan juga memiliki puluhan merek.
Majalah Forbes bahkan menjuluki Martua Sitorus sebagai Raja Minyak Sawit Indonesia.
Matua Sitorus sebagaimana dicatat Forbes memiliki kekayaan bersih sebesar 3 miliar dollar AS, sekaligus menempatkan pria berusia 62 tahun ini di urutan 1.034 orang terkaya di dunia.
Selain sawit, Martua Sitorus juga mengembangkan sayap bisnisnya di bidang properti melalui bendera Gamaland.