Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Korban Kebakaran

Enam dari Tujuh Korban Kebakaran di Samarinda Dimakamkan dalam Satu Liang Lahat di Wajo

Korban kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur, dimakamkan dalam satu liang lahat di Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sukmawati Ibrahim
Hardiansyah Abdi Gunawan/ Tribun Timur
Enam dari tujuh jenazah korban kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur, dimakamkan dalam satu liang lahat di Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Selasa (19/4/2022) dini hari. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Enam dari tujuh jenazah korban kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur, dimakamkan dalam satu liang lahat di Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Selasa (19/4/2022) dini hari.

Gerimis pada dini hari, mengantar kepergian satu keluarga itu menuju peristirahatan terakhirnya.

"Yang dikubur itu 6 orang. Sebenarnya yang tiba dari Samarinda, yang kena bencana kebakaran itu ada 7 orang," kata salah satu kerabat korban, Supriadi.

Namun, satu jenazah lainnya dibawa ke Desa Bentenglompoe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.

"Yang satu dibawa ke rumah duka di Desa Bentenglompoe, Kecamatan Sabbangparu," katanya.

Supriadi merupakan sepupu dua kali dari korban juga tetangga itu mengatakan, bahwa mereka yang meninggal adalah nenek, empat orang anak, cucu, dan satu kerabat dekatnya.

Adalah Siti Arabia (50), Kiki Resri (37), Sri Ani Rahayu (29), Wahyu (19), Alya (16), Lutfi (16), dan Anni (19.

Mereka meninggal dunia pada peristiwa kebakaran di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad (17/4/2022) subuh.

Bermula saat sebuah mobil mengalami kecelakaan dan menabrak kios keluarga tersebut.

Naasnya, mobil tersebut tepat menabrak gerai bensin eceran, sehingga api memercik dan dengan gampang terbakar bagian depan ruko yang terkunci dari luar itu.

Supriadi menyebutkan, pada saat kejadian selepas sahur itu, suami Kiki Resri, yakni Amiruddin keluar menuju pasar untuk membeli sayur.

"Waktu kejadian kebakaran, si istri dan si anak sempat menelpon suaminya yang pergi membeli sayur di pasar kalau di depan rumah ada kebakaran," katanya.

Keluarga tersebut adalah keluarga yang merantau sejak 2015 lalu ke Kalimantan Timur.

Bahkan, Siti Arabia dan beberapa anaknya baru beberapa hari berada di Samarinda.

"Sekitar dua atau tiga hari sebelum masuk Ramadan, mereka ke sana (Samarinda)," pungkas Supriadi. (*)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved