Kasat Pol PP Diamankan Polisi
Iqbal Asnan Tersangka Pembunuhan Pegawai Dishub, Senin Danny Tunjuk Plt Kasat Pol PP Makassar
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menegaskan akan mencopot Iqbal Asnan sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menegaskan akan mencopot M Iqbal Asnan sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar.
"Itu pemberhentian sementara sampai penetapan pengadilan," ucap Danny Pomanto di kediamannya Jl Amirullah, Sabtu (16/4/2022).
Rencananya Iqbal akan digantikan oleh Sekretaris Satpol PP Arya Purnabawa atau salah satu asisten Pemkot Makassar.
Baca juga: Sosok Perempuan Diperebutkan Iqbal Asnan dan NS, Kasatpol PP Makassar Otak Pembunuhan Pegawai Dishub
Baca juga: Breaking News: Terkait Penembakan Pegawai Dishub Makassar, Polisi Amankan Kasat Pol PP
"Antara wakilnya (Sekretaris Satpol) atau dari asisten," kata Danny Pomanto.
Surat Keputusan (SK) pengisian jabatan Kasatpol PP sementara akan dikeluarkan pada Senin (18/4/2022) mendatang.
Setalah ditetapkan di pengadilan atau berstatus inkrah, maka statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) akan lepas atau dipecat sebagai ASN.
"Kalau pengadilan langsung terdakwa, maka berhenti dari ASN," katanya.
Danny juga membenarkan benang merah dari kasus kriminal ini diduga karena persoalan asmara.
"Inikan sifatnya pribadi. Jadi memang persoalan cinta itu pribadi masalahnya," ujarnya.
"Makanya jangan main cinta segitiga. Segi dua mo atau sekalian segi empat," sambungnya.
Bagi Danny, Iqbal adalah sosok loyal, bagus dalam menjalankan tugas.
Tetapi perbuatannya yang menghilangkan nyawa orang tidak bisa ditolerir.
"Tapi sayang dia khilaf soal pribadi seperti ini. Karena kalau benar dugaan itu menghilangkan nyawa orang tidak bisa ditolerir," tegasnya.
Danny juga mengapresiasi kepolisian yang telah mengungkap kasus ini.
Apalagi pembunuhan misterius ini sudah lebih dua pekan.
Masyarakat juga semakin takut dengan adanya kasus tersebut, seolah-olah Makassar dianggap tidak aman.
"Ini luar biasa progres yang dicapai oleh pihak kepolisian. Dua hari setelah penangkapan sudah banyak yang ditangkap. Dan itu banyak publik tidak tahu. Dan itu sudah didiskusikan," terangnya. (*)