Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi atau SBY? Data Membuktikan Siapa Sebenarnya Presiden yang Bangun Jalan Tol Ribuan Kilometer

Dua Presiden terakhir di Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Joko Widodo atau Jokowi getol membangun jalan tol.

Editor: Edi Sumardi
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ilustrasi jalan tol. Kendaraan melintasi Jalan Tol Jakarta Cikampek II atau Japek Elevated saat ujicoba cek perlintasan di Kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Ahad Minggu (8/12/2019). 

Kelimanya adalah Tol JORR W2S sepanjang 5,72 kilometer yang diresmikan tahun 2006, Tol JORR S1 diresmikan tahun 2006 sepanjang 4,35 kilometer, dan Tol JORR E3 sepanjang 3,75 kilometer diresmikan 2007.

Selain itu, proyek Tol JORR S1 Utara Seksi 4 sepanjang 3,75 kilometer yang diresmikan tahun 2007, Tol JORR W1 sepanjang 9,85 kilometer tahun 2010, juga Tol JORR W2 Utara sepanjang 7,67 kilometer tahun 2014 silam, ada dalam masa kepemimpinan SBY.

Selain kedua jaringan jalan tol di atas, tol lainnya yang diselesaikan pembangunannya pada era SBY adalah Tol Makassar Seksi IV sepanjang 11,57 kilometer yang diresmikan tahun 2008.

Kemudian, Tol Simpang Susun (SS) Waru-Juanda sepanjang 12,8 kilometer (2008) dan Tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sepanjang 5.438 meter atau 5,44 kilometer (2009).

Selanjutnya, Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi 1 Sentul Selatan-Kedung Halang sepanjang 3,85 kilometer (2011), Tol Cinere-Jagorawi (CIjago) SS Cimanggis-Raya Bogor 3,5 kilometer (2012), serta Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 kilometer (2013).

Setidaknya, total jalan tol yang dibangun oleh SBY selama 10 tahun membentang 159,2 kilometer.

Pembangunan jalan tol di Indonesia dihadapkan dengan berbagai hambatan.

Berkaca dari pengalaman Indonesia membangun jalan tol, sejatinya tersimpan masalah yang selalu muncul, yakni keterbatasan sumber pembiayaan.

Akibatnya, banyak pembangunan jalan tol pada waktu sebelumnya yang tidak melibatkan sumber-sumber alternatif pembiayaan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau dana dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-lah yang kemudian menjadi andalan pembiayaan.(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved