Kementan
Turun ke Lapangan, Kementan Pastikan Pasokan 12 Bahan Pangan Pokok di NTB Aman
Pemantauan ketersediaan bahan pangan pokok ini dilakukan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Mela Sari bersama timnya.
Masing-masing bahan pangan pokok tersebut yaitu ketersediaan beras sebanyak 162.140 ton, jagung 138.661 ton, bawang merah 6.675 ton, ketersediaan bawang putih 742 ton, ketersediaan cabe keriting 850 ton, ketersediaan cabe rawit sebesar 5.866 ton, ketersediaan gula pasir 1.316 ton, ketersediaan minyak goreng 1.402 ton,dan ketersediaan kedelai 305 ton.
Khusus untuk ketersediaan pangan asal ternak, yaitu daging sapi sebanyak 506 ton , ketersediaan daging ayam 4.267 ton dan ketersediaan telur ayam 5463 ton.

Sementera itu, Erna penjual telur di pasar Mandalika menyampaikan, hari ini sampai lebaran persediaan cukup.
Hj. Siti Husnul Khotimah pedagang ayam mengatakan, setiap hari menyediakan ayam sebesar 150 kg – 500 kg, persediaan dari hari ini sampai lebaran tetap ada dan banyak.
Selanjutnya, Haerana pedagang kedelai menyebutkan, stok kedelai hari ini sampai dengan lebaran banyak, Ia menyediakan sebesar 6-7 ton per harinya.
Hj. Diana pedagang sembako (minyak goreng dan Gula) menyampaikan, ketersediaan gula dan minyak goreng hari ini sampai dengan lebaran cukup dan aman, sedangkan Siti Supartini pedagang daging sapi menyampaikan, stok daging hari ini sampai dengan lebaran ketersediaannya aman.
“Setiap hari saya menjual mencapai 50 kg,” ungkapnya.
Pemantauan juga dilakukan ke Farm Ayam Kemitraan PT. Baling Baling Bambu.
Warso peternak ayam yang menyampaikan, ketersediaan ayam dalam kondisi aman.
Ia mengaku dapat menyebarkan daging ayam per hari sebanyak 500 ekor di wilayah Mataram.
Lebih lanjut, Distributor Minyak Goreng PT. JBI, Robert menyatakan, ketersediaan minyak goreng aman sampai lebaran tahun 2022.
“Tidak usah khawatir akan kelangkaan karena dari distributor tidak pernah kosong, stok yang ada sebelum habis sudah ada terpenuhi,” terangnya.
Berikutnya, Muhammad Basharul Haq pemilik perusahaan telur CV. Sinta Surya Makmur menyampaikan, tidak ada masalah dalam produksi, sehingga untuk stok aman sampai dengan lebaran.
Ia menjelaskan, produksi telur setiap hari mencapai 50 - 60 ribu kg dan siap untuk mensuplai ke Pulau Lombok dan Sumbawa.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan, monitoring dan pengawalan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan Mentan SYL, dalam memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dalam kondisi aman dan lancar untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami membagi tugas untuk memantau dan mengawal ketersediaan pangan pokok di semua wilayah,” ungkap Nasrullah. "Saya sendiri turun langsung memantau ketersediaan bahan pangan pokok di NTT dan semua dalam kondisi aman, sehingga masyarakat bisa beribadah dengan tenang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti,” jelas Nasrullah. (*)