Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkab Wajo

PDRB Per Kapita Masyarakat Wajo Meningkat di 2021, Pemerintah Sebut Dipicu Tiga Sektor Ini

Di masa pandemi Covid-19, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) justru meningkat di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sukmawati Ibrahim
Hardiansyah Abdi Gunawan/ Tribun Timur
Bupati Wajo, Amran Mahmud saat meresmikan kawasan UMKM di RTH Callaccu Sengkang, pada Januari 2022 lalu. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Di masa pandemi Covid-19, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) justru meningkat di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan.

Mengacu pada data rilisan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wajo, PDRB per kapita masyarakat di Wajo mengalami kenaikan dari Rp49,58 juta pada 2020 meningkat menjadi Rp58,83 juta pada 2021.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Wajo, Andi Muzdalifah, mengatakan salah satu indikator peningkatan pendapatan per kapita pada 2021 karena semua lapangan usaha pembentuk PDRB mengalami pertumbuhan positif.

Ada tiga sektor yang memilik share atau kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB.

Pertama adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memiliki share sebesar 33,36 persen dan laju pertumbuhan PDRB sebesar 6 persen pada tahun 2021.

"Sebelumnya, tahun 2020 laju pertumbuhan sebesar 0,57 persen. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi sektor tersebut," katanya, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tribun Timur, Minggu (10/4/2022).

Sektor yang memiliki kontribusi terbesar kedua, lanjut Muzdalifah, yaitu sektor perdagangan, termasuk eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor sebesar 15,73 persen. Laju pertumbuhannya pada 2021 sebesar 5,74 persen dari -1,05 persen pada 2020. 

"Peningkatan sektor perdagangan tidak lepas dari aktivitas pasar yang sudah mulai berjalan normal di era new normal," katanya.

Disusul sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki share sebesar 15,28 persen dengan laju pertumbuhan PDRB 11,44 persen pada 2021 dari -7,37 persen pada 2020. 

"Peningkatan produksi gas Gilireng turut menggerakkan peningkatan PDRB kita di mana produksi gas Gilireng yang meningkat dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Muzdalifah melanjutkan, ketiga sektor tersebut kemudian disusul sektor konstruksi dengan share 9,72 persen, sektor administrasi pemerintahan, pertanahan, dan jaminan sosial wajib 4,07 persen, jasa pendidikan 3,86 persen, serta sektor lainnya.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan bahwa peningkatan angka pendapatan per kapita masyarakat Wajo yang mencapai Rp58,83 juta pada 2021 merupakan kesyukuran dan kebahagiaan tersendiri.

"Salah satu program dari 25 program kerja nyata kami bersama Pak Wabup (Wakil Bupati Wajo, Amran) adalah pendapatan per kapita Rp60 juta. Berarti sedikit lagi ini bisa tercapai. Sisa selisih Rp1 juta lebih," katanya.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo adalah yang tertinggi ketiga pada 2021, usai Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Gowa.

Pada 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wajo sempat minus, di angka -1,17 persen lalu meningkat pada 2021 di angka 6,77 persen. (*)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved