Galang Rambu Anarki
Viral di TikTok, Ine Febriyanti Pacar Mediang Galang Rambu Anarki, Kabarnya Ditinggal Anak Iwan Fals
Lagi viral di media sosial TikTok kisah cinta Ine Febriyanti pacar mendiang Galang Rambu Anarki
TRIBUN-TIMUR.COM - Lagi viral di media sosial TikTok kisah cinta Ine Febriyanti pacar mendiang Galang Rambu Anarki. Namanya sampai masuk Trending Google, Kamis (7/4/2022)
Bagaimana kabar terbarunya kini setelah puluhan tahun ditinggal pergi anak Iwan Fals?
Pekerjaan dan karya Ine Febriyanti jadi sorotan. Cek biodata dan profil lengkapnya.
Cek selengkapnya di sini.
Nama Ine sedang jadi pembahasan karena video tentang kisah cintanya dengan Galang Rambu Anarki, anak Iwan Fals.
Videonya mereka wara wiri di TikTok sejak Senin (4/4/2022).
Di video tersebut, Ine masih terlihat muda yang berpose mesra dengan Galang.
Diketahui, Galang Rambu Anarki merupakan putra dari Iwan Fals yang wafat pada tahun 1997.
Dikutip dari Tribunnewsmaker, waktu hidup, Galang pernah berpacaran dengan Ine.
Banyak yang meyakini bahwa sosok Ine memberikan pengaruh positif pada Galang.
Hanya saja, kisah kasih mereka harus terhalang maut.
Ternyata selain dengan Galang, Ine juga pernah menjalin hubungan Andrey Chilling.
Andre merupakan grup Bunglon kemudian meninggal pada Agustus 2009 akibat kecelakaan.
Biodata Ine
Pemilik nama lengkap Sha Ine Febriyanti ini merupakan wanita kelahiran Semarang, 18 Februari 1976.
Di tahun 2003, ia menikah dengan Yudi Datau, seorang sinematografi.
Dari pernikahannya itu, keduanya punya tiga anak yakni Aisha Nurra Datau, Zeyn Arsa Datau, dan Amanina Aliyya Sahata Datau.
Dikutip daro tribunwiki, Sha Ine Febriyanti pernah dinobatkan sebagai duta ASI (Air Susu Ibu) oleh Kementrian Kesehatan.
Selain itu, Sha Ine Febriyanti juga melakukan kampanye antikorupsi melalui film Omnibus berjudul 'Kita Vs Korupsi'.
Kampanye ini diadakan dengan kerja sama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), organisasi Transparency International Indonesia, Management Systems International, USAID dan Cangkir Kopi.
Sha Ine Febriyanti memulai perjalanan kariernya dengan menjadi model.
Ia berhasil menjadi juara cover girl Majalah Mode pada tahun 1992.
Tak hanya dunia modeling, Ine Febriyanti juga melebarkan sayapnya ke dunia akting dengan membintangi sinetron Darah Biru.
Sinetron tersebut membuat namanya menjadi naik daun.
Sinetron yang dibintangi Ine Febriyanti selanjutnya adalah Siluet dan Dewi Selebriti.
Sukses membintangi sinetron, Ine lalu membintangi film Beth dan berperan menjadi seseorang yang menderita gangguan jiwa.
Pentas teater pun juga dimainkan oleh Ine Febriyanti dengan berpartisipasi dalam penggarapan lakon drama Miss Julie.
Lakon tersebut dimainkan bersama Teater Lembaga Institut Kesenian Jakarta, di Graha Bhakti Budaya, TMII, pada September 1999.
Tampil memukau, Ine lantas diajak Nano Riantiarno untuk tampil dalam lakon Opera Primadona.
Pada opera tersebut, Ine ia berperan sebagai Miss Kedjora di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah.
Kariernya semakin menanjak naik saat dirinya berpartisipasi dalam pementasan kolaborasi teater di Jepang berjudul The Whale On the South Sea.
Pementasan itu berlangsung 27 kali, yaitu 23 kali di Tokyo dan empat kali di Okinawa.
Diketahui, Ine Febriyanti juga sempat beristirahat dari dunia seni setelah melahirkan.
Pada 2006, Ine pun kembali mementaskan teater yang saat itu berjudul Kentut di Gede Institut.
Selanjutnya, pentas teater Nyai Ontosoroh yang dimainkannya menjadi puncak karier.
Teater tersebut diadaptasi dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Pada 2019, Ine kembali ke layar lebar dengan memerankan Nyai Ontosoroh dalam film berjudul Bumi Manusia garapan Hanung Bramantyo.
Berikut beberapa prestasi Ine Febriyanti, dikutip dari wikipedia:
Film
- Beth (2002)
- Dajang Soembi, Perempoean jang Dikawini Andjing (2004)
- Angin (An Essence of Wind) (2010)
- Nay (2015)
- I Am Hope (2016)
- Bumi Manusia (2019)
- If This Is My Story (2019)
Sutradara dan penulis skenario
- Cinderella (sutradara, 2001)
- Rumah Katulistiwa (sutradara, 2007)
- 'Tuhan' Pada Jam 10 Malam (penulis skenario, 2010)
- Kita Versus Korupsi (sutradara, 2012)
Sinetron
- Darah Biru (1995)
- Siluet (1996)
- Dewi Selebriti (1997)
- Sampek Engtay (2000)
FTV
- Marinka (2000)
Teater
- Miss Julie (1999, 2012)
- Opera Primadona (2000)
- Lamalera: The Whale On the South Sea (2001)
- Ekstrimis (2003)
- Surti dan Tiga Sawunggaling (2010)
- Gandamayu (2012)
- Warm (2013)
- Padusi (2013)
- Heat and Drop (2014)
- Wakil Rakyat Yang Terhormat (2014)
- 3 Perempuan (2014)
- Tjut Nyak Dhien (2014, 2018)
- Panembahan Reso (2019)
Penghargaan yang dimenangkan
- Indonesian Movie Actors Awards - Pemeran Utama Wanita Terbaik (Nay, 2016)
- Festival Film Bandung - Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop (Nay, 2016)