Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perjuangan Umat Muslim Ukraina Untuk Tetap Puasa Ramadhan 2022, Sepotong Roti Harus Dibagi-bagi

Mereka malah berencana menggunakan bulan suci ini sebagai 'ladang amal' untuk mengumpulkan uang demi mendukung mereka yang membutuhkan.

Editor: Ansar
AFP
Seorang wanita muslim Ukraina memeluk gadis cilik saat saat menunggu transportasi di pos pemeriksaan perbatasan Moldova-Ukraina dekat kota Palanca pada 1 Maret 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Umat Muslim di Ukraina tetap menjalankan ibadah di tengah serangan Rusia.

2022 dalah tahun tersulit umat Muslim Ukraina menjalani ibadah puasa bulan Ramadan.

Sudah lebih 40 hari, serangan Rusia terhadap negara Ukraina masih terus berlangsung.

Meski tengah diserang, namun umat Muslim malah tak pernah takut.

Mereka malah berencana menggunakan bulan suci ini sebagai 'ladang amal' untuk mengumpulkan uang demi mendukung mereka yang membutuhkan.

"Kami harus menyesuaikan semuanya," kata seorang Tatar Krimea dan Ketua Liga Muslim Ukraina, Niyara Mamutova.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (5/4/2022), pada hari pertama bulan puasa, ia menyiapkan makan malam berbuka puasa bersama sekelompok keluarga pengungsi yang tinggal bersamanya di pusat Islam di Chernivtsi.

"Banyak Muslim yang pergi ke luar negeri, tapi mereka yang masih di Ukraina membutuhkan dukungan," kata Mamutova melalui sambungan telepon dari kota di Ukraina barat tempat dirinya dipindahkan dari provinsi tenggara Zaporizhzhia, yang sebagian di antaranya berada di bawah kendali Rusia.

Sebuah gambar yang diambil pada 21 Maret 2022 menunjukkan
Sebuah gambar yang diambil pada 21 Maret 2022 menunjukkan pemandangan kerusakan di pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di sebuah distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv.

Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), 5 minggu setelah Rusia menginvasi Ukraina, lebih dari 10 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk sekitar 4 juta orang yang melarikan diri ke luar negeri.

Komunitas Muslim di Ukraina hanya mencapai sekitar 1 persen dari total populasinya, karena negara ini mayoritas penduduknya adalah penganut Kristen Ortodoks.

Perlu diketahui, sebelum perang, Ukraina adalah rumah bagi lebih dari 20.000 warga negara Turki, serta sejumlah orang Turki, terutama Tatar Krimea.

Persiapan Ramadan menjadi sulit dan emosional pada tahun ini karena Rusia menjatuhkan banyak bomnya di negara itu dan jam malam pun diberlakukan.

Ini tentunya membatasi pergerakan warga pada malam hari, saat para keluarga biasanya berkumpul untuk berbuka puasa.

Tergusur oleh perang, banyak juga yang akhirnya menjauh dari rumah mereka.

Mereka pun hanya mengandalkan jaringan dukungan komunitas dan teman-teman.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved