Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Kelangkaan Minyak Goreng Penyebab Inflasi

Kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia baik di pasar tradisional, swalayan maupun warung klontong.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Kelangkaan Minyak Goreng Penyebab Inflasi
Andi Aris Mattunruang
Andi Aris Mattunruang SE MSc, Asisten Dosen STIE-PI YASPIM

Andi Aris Mattunruang SE MSc

Asisten Dosen STIE-PI YASPIM

Kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi hampir diseluruh wilayah Indonesia baik di pasar
tradisional, swalayan maupun warung klontong.

Minyak goreng salah satu komoditas yang penting di Indonesia dan merupakan salah satu produk yang dicari dalam bulan Ramadhan, apalagi dalam konteks dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia.

Minyak goreng digunakan bukan saja dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah tangga saja tapi dibutuhkan juga oleh pabrik besar (manufaktur) maupun pelaku UMKM.

Konsumsi dan permintaan yang tinggi menyebabkan permasalahan kelangkaan minyak goreng
dan belum lagi kalau tersedia pastinya dengan harga yang mahal.

Hal yang sering terjadi menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan khususnya awal ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Secara sederhana dalam pandangan teori ekonomi penyebab kelangkaan dikarenakan adanya
kenaikan dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran (supply).

Faktor utama yang menyebabkan kelangkaan yaitu produsen mengalami penurunan dalam memasarkan minyak goreng di dalam negeri.

Adapun faktor umum yang menyebabkan kelangkaan yaitu naiknya harga minyak nabati, pemerintah mencanangkan program B30, proses logistik dan distribusi yang mahal dalam hal ini sewa kontainer dan efek pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

Kelangkaan atau (Scarcity) adalah kesenjangan yang terjadi karena sumber daya ekonomi yang
terbatas dengan jumlah kebutuhan hidup yang tidak terbatas.

Kelangkaan timbul akibat kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untukmemenuhi kebutuhan hidup manusia.

Fenomena “Panic buying” (membeli dalam jumlah besar) menjadi salah satu faktor kelangkaan
minyak goreng, karena dengan menimbun stok yang besar otomatis masyarakat yang lain tidak
kebagian jatah karena kepanikan warga terhadap sesuatu barang yang dikhawatirkan akan habis.

Dengan begitu banyaknya permintaan menjelang bulan ramadhan maka konsumsi mengalami
peningkatan yang signifikan.

Hal ini terlihat dari masyarakat dalam hal ini ibu-ibu yang rela berdesak desakan atau mengantri di operasi-operasi pasar murah demi mendapatkan satu liter minyak kemasan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved