Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dugaan Pelecahan Atribut Partai, Elit Nasdem Luwu Diberi Waktu 3 Hari Minta Maaf ke Syukur Bijak

"Jadi tidak mungkin Syukur Bijak melakukan hal demikian, apalagi hubungan emosional dengan Rusdi Masse sudah seperti saudara kandung"

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Waode Nurmin
Dok Irwan
Penasehat Hukum Syukur Bijak, Irwan Saputra Pajerih. 

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Dugaan pelecehan atribut Partai Nasdem menyeret nama elit di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Persoalan ini bermula ketika salah satu pemilik akun Facebook membuat postingan yang diduga melecehkan partai bentukan Surya Paloh tersebut

Pemilik akun yang membuat postingan diduga merupakan orang dekat Wakil Bupati Luwu, Syukur Bijak.

Postingan itu lalu dilaporkan oleh petinggi Partai Nasdem Luwu ke Polres Luwu dan menyeret nama Syukur Bijak.

Hal ini kemudian direspon oleh Syukur Bijak melalui penasehat hukumnya, Irwan Saputra Pajerih.

Irwan meminta pelapor segera mengklarifikasi secara resmi dan terbuka atas laporannya dan pemberitaan yang dirilis.

Serta meminta maaf kepada Syukur Bijak.

"Apabila hal demikian tidak diindahkan dalam kurun waktu 3x24 jam, kami akan menempuh jalur hukum untuk melaporkan saudara pelapor kepada pihak yang berwajib," tegas Irwan, Sabtu (2/4/2022).

Irwan yakin dan percaya tidak ada hubungan antara postingan akun yang diduga melecehkan Partai Nasdem dengan Syukur Bijak.

"Jadi tidak mungkin Syukur Bijak melakukan hal demikian, apalagi hubungan emosional dengan Rusdi Masse (Ketua Partai Nasdem Sulsel) sudah seperti saudara kandung," tuturnya.

Seperti diketahui, kasus dugaan pelecahan atribut Partai Nasdem menyeret nama Syukur Bijak atau SBj.

Irwan meminta elit Partai Nasdem Luwu yang melaporkan kasus ini ke Polres Luwu segera diamankan.

Sebab berpotensi membuat kegaduhan dan konfrontasi antar elit.

"Kami meminta kepolisian mengamankan pelapor pelecahan atribut Partai Nasdem di Luwu, karena berpotensi membuat kegaduhan dan konfrontasi antar elit," kata Irwan dalam keterangan resminya.

Irwan menejelaskan, kasus dugaan pelecehan atribut Partai Nasdem bermula ketika salah satu netizen membuat postingan di Facebook.

Pemilik akun tersebut diduga dekat dengan Syukur Bijak.

Sehingga oknum petinggi Partai Nasdem Luwu melaporkannya ke Polres dengan menyeret nama Syukur Bijak.

"Bahwa tuduhan terhadap Syukur Bijak yang merupakan salah satu ketua partai politik (Ketua DPC Partai Demokrat Luwu) yang juga Wakil Bupati Luwu tidak berdasar sama sekali. Ini sudah masuk ranah pencemaran nama baik dan berpotensi menciptakan kegaduhan dan konflik," jelasnya.

Irwan akui, foto profil akun yang diduga melecehkan Partai Nasdem mereka kenal dan kerap menyambangi Rujab Wakil Bupati Luwu.

"Kalau nama akun kami tidak tahu siapa, tapi foto profil akun Facebook tersebut kami kenal dan kami akui sering menyambangi Rujab Wabup Luwu, tapi bukan serta merta dengan interaksinya dengan Syukur Bijak lantas dia melakukan hal demikian karena perintah dari Syukur Bijak," jelas mantan Ketua KNPI Luwu ini.

Apalagi selama ini, lanjut Irwan, Syukur Bijak memang dekat dengan warga.

"Sebagaimana yang khalayak ketahui bahwa pintu rumah Syukur Bijak terbuka bagi siapapun dari berbagai kalangan, karena beliau tahu diri sebagai pelayan masyarakat sudah menjadi tanggungjawabnya untuk menerima semua tamu yang menyambanginya," katanya.

Irwan yakin dan percaya postingan itu tidak ada hubungannya dengan Syukur Bijak.

"Syukur Bijak bukan orang baru dalam politik, beliau sejak usia 25 tahun sudah jadi figur politik di Luwu. Jadi etika berpolitik beliau saya yakin sangat teruji, bagaimana menghargai dan menghormati tokoh politik apalagi partai politik," tuturnya.

"Kami mohon jangan buat benih konflik politik antar parpol, apalagi Nasdem ini salah satu parpol pengusung Syukur Bijak pada Pilkada lalu," tutupnya.

 

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved