OJK Sulampua: Industri Keuangan Non Bank Sulsel Hingga Februari 2022 Berkembang Positif
Nurdin antara lain memaparkan mengenai perkembangan kondisi Perkembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Februari 2022.
Meski di tengah pandemi, pertumbuhan aset bank umum di Sulsel di Februari 2022 bisa mencapai 5,97 persen.
Pertumbuhan ini disertai indikator fungsi intermediasi loan to deposit ratio (LDR) yang cukup tinggi 115,76 persen, dengan rasio kredit bermasalah atay non performing loan (NPL) yang terjaga sebesar 3,57 persen.
Dari keseluruhan aktivitas bank umum di Sulawesi Selatan ini, menurut Nurdin berdasarkan kegiatan usaha masih didominasi oleh bank konvensional.
Yakni dengan share aset DPK dan kredit masing-masing sebesar 93,16 persen (Rp149,46 triliun), 92,83 persen (Rp102,06 triliun), dan 92,83 persen (Rp118,14 triliun).
SEMENTARA itu mengenai penyaluran kredit, berdasarkan jenis penggunaan kredit produktif tumbuh 4,51 persen secara yoy dengan nominal mencapai Rp69,11 triliun.
Kemudian kredit konsumtif terkoreksi melambat -0,31 persen secara yoy dengan nominal mencapai Rp58,16 triliun.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit didominasi oleh sektor perdangan besar dan eceran sebesar Rp34,74 triliun (27,30 persen), sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp8,78 triliun (6,90 persen), dan sektor industri pengolahan sebesar Rp5,26 triliun (4,13 persen)