Hari Kebudayaan Makassar Jadi Panggung Ekspresi Baru Bagi Pelaku Seni dan Budaya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Hari Kebudayaan Makassar menjadi ajang untuk membangunkan kegiatan pelaku seni dan budaya di Kota Makassar.

Hari Kebudayaan ini menjadi berkah bagi para pelaku seni karena diberi panggung untuk mengekspresikan budaya dan seni yang cukup lama terkurung pandemi covid-19.

Sanggar seni budaya di Makassar dilibatkan dengan menampilkan beragam budaya Nusantara.

Seperti yang disampaikan pemilik Yayasan Kesenian Batara Gowa, Andi Muha Redo.

"Kami meyambut dengan baik, apalagi hari kebudayaan ini Makassar yang pertama kali mencanangkan," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, Jumat (1/4/2022).

Sanggar seni miliknya menampilkan kostum suku bangsa yang terinsipirasi dari daerah dagang rempah Makassar.

Dimana Makassar pada masa lampau menjadi pusat jalur rempah-rempah di Indonesia.

"Makanya kita tampilkan kostum Cina, Jepang, dan memang pada fase itu Makassar kedatangan pelancong dari berbagai belahan dunia," tuturnya.

Baginya, ajang ini menjadi momentum edukasi ke masyarakat agar mereka bisa mengapresiasi dan bangga terhadap budaya sendiri.

Harapannya, pelibatan para pelaku seni dan budaya bukan hanya di kegiatan-kegiatan seremoni Hari Kebudayaan.

Melainkan diberbagai program dan kegiatan pemerintah perlu ditingkatkan.

"Ini bisa jadi pelecut semangat dan motivasi bagi pelaku seni di Makasar," tuturnya.

Apresiasi terhadap Pemkot Makassar juga disampaikan Muh Redo, karena Pemkot Makassar telah mengukuhkan pengurus dewan kebudayaan serta memberi penghargaan kepada maestro.

Menurutnya, ini bukti Pemkot Makassar menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan.

Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, hari Kebudayaan ini adalah upaya untuk menjaga budaya di Makassar.