Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Presiden Putin Tantang NATO Perang hingga Kapal Perang Diledakkan, Prancis dan Rusia Memanas

Polandia pada pekan lalu menyatakan bahwa mereka akan secara resmi mengajukan proposal untuk misi penjaga perdamaian di Ukraina pada pertemuan puncak

Editor: Ansar
taarifa
Tertara Ukraina Unit Azov, yang membawa ideologi Nazi 

Prancis sebut akal-akalan Rusia ingin perundingan damai, faktanya sudah beberapa kali melakukan pertemuan, lagi-lagi tidak ada titik temunya.

Di lain sisi, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa Rusia hanya pura-pura negosiasi saja dengan Ukraina.

Strategi Rusia dinilai mirip dengan yang terjadi di Chechnya dan Suriah.

Dilaporkan RFI, Jumat (18/3/2022), Le Drien berkata ciri-ciri negosiasi Rusia disebut menuntut banyak permintaan, hingga membuat koridor kemanusiaan lalu menyalahkan pihak lain tak menghormatinya.

"Sayangnya kita masih menghadapi logika Rusia yang sama, membuat permintaan yang maksimalis, menginginkan Ukraina untuk menyerah dan mengintensifkan peperangan pengepungan," ujar Le Drian kepada koran Le Parisien.

"Sebagaimana di Grozny dan Aleppo, ada tiga elemen tipikal, pengemboman tanpa diskriminasi, apa yang disebut 'koridor-koridor' kemanusiaan yang didesain agar menuduh pihak lain tidak menghormatinya, dan diskusi tanpa tujuan selain berpura-pura mereka menegosiasi," lanjutnya.

Sementara, Le Drien menyebut pihak Ukraina melaksanakan diskusi dengan bertanggung jawab dan berpikiran terbuka.

Namun, sejauh ini gencatan senjata masih belum bisa terwujud.

"Di tengah pertemuan beberapa kali, tapi serang terus bertubi-tubi dilakukan Rusia." Le Drien menegaskan bahwa gencatan senjata adalah hal yang urgent.

Kali ini Prancis tak mau tinggal diam, tiga kapal selam nuklirnya telah berlayar

Kini, Prancis tak mau tinggal diam terhadap ancaman Rusia yang lagi-lagi berbicara tentang senjata nuklirnya.

Dilaporkan The Times Kamis (24/3/2022), Prancis telah menyiapkan tiga kapal selam nuklirnya untuk situasi yang terburuk mungkin terjadi ke depan.

Tiga kapal selam nuklirnya itu pun telah berlayar ke laut lepas.

Dua dari empat kapal selam rudal balistik kelas Triomphant telah meninggalkan pangkalan mereka di Ile Longue, Selatan, Brest Prancis.

Sementara satu kapal selam lagi telah berangkat menyusul dua kapal lainnya yang telah berlayar ke laut lepas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved