Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jenderal Andika Dibohongi, Anggota TNI Tewas Bukan Diserang KKB tapi karena Jaga Proyek Galian Pasir

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa geram karena telah dibohongi oleh anak buahnya yang bertugas sebagai Komandan Kompi atau Danki di Pos Ramil Gome

Editor: Ilham Arsyam
Youtube TNI AD
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa tak main-main soal prajurit yang melanggar apalagi terlibat menghilangkan nyawa seseorang. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa geram karena telah dibohongi oleh anak buahnya.

Berita yang dibawa Komandan Kompi atau Danki di Pos Ramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua berhasil mengelabui banyak orang termasuk Jenderal Andika Perkasa.

Namun, Jenderal Andika akhirnya membongkar kebohongan yang dilakukan Danki dari Pos Ramil Gome itu yakni melaporkan telah menggelar patroli ke sejumlah titik hingga kemudian mendapat serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Karena serangan KKB tersebut, mengakibatkan tiga anggota TNI AD gugur dan seorang anggota TNI AD lainnya terluka hingga kritis. 

Adapun ketiga prajurit TNI AD yang gugur itu masing-masing bernama Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman. Sementara itu, satu prajurit yang kondisinya kritis bernama Pratu Saeful.

Padahal, lanjut Jenderal Andika, ketiga prajurit TNI AD yang gugur itu karena melakukan aktivitas pengamanan proyek galian pasir.

Terlebih, prajurit Pos rayon militer (Ramil) di Distrik Gome yang melakukan pengamanan tersebut tidak mengantongi izin dari komandan batalion setempat.

“Cara komandan pos ini menggelar (kegiatan pengamanan) di tempat galian pasir tadi itu sama sekali enggak ada pertimbangan gimana supaya misalnya aman, satu itu salah karena enggak ada izin,” kata Andika dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022).

Menurut Panglima TNI, kuat dugaan bahwa Danki sengaja tidak melaporkan aktivitas pengamanan proyek galian pasir itu ke komandan batalion karena khawatir akan menimbulkan pertanyaan.

“Kalau dilaporkan sebenarnya pasti mungkin ada pertanyaan, itu apa di situ? Satu, boleh enggak kamu di situ, sehingga itulah yang kemudian ditutupi, harapannya enggak ketahuan,” ucap Andika.

Jenderal Andika pun mengaku heran karena Danki tersebut menggelar pasukan di tempat terbuka yang merupakan proyek galian pasir tanpa mempertimbangkan hal taktis.

Seharusnya, mereka menggelar pasukan di daerah yang notabene perlu mempertimbangkan aspek keamanan yang matang.

“Ingat ini kan bukan daerah lain, ini daerah yang memang keamanannya juga agak lebih tidak biasa,” ucap Andika.

Karena tindakannya itulah, kata Jenderal Andika, Danki yang melakukan pelanggaran tersebut saat ini tengah diproses hukum.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membongkar dugaan kejanggalan dalam insiden penyerangan Posramil Gome yang menewaskan tiga prajurit TNI AD pada Kamis (27/1/2022) lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved