Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bidan di Bone Berani Menantang Maut, Terobos Arus Sungai Demi Misi Kemanusiaan

Saat dikonfirmasi, perempuan atas nama Mega Armini itu membenarkan dirinya dalam video yang beredar.

Penulis: Kasdar Kasau | Editor: Saldy Irawan
dok pribadi
Bidan Mega Armini siap menyeberang sungai menuju Dusun Madello, Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan untuk menolong warga yang akan bersalin. 

TRIBUNBONE.COM, BONTOCANI - Sebuah video viral di platform media sosial Facebook @infokejadianbone, Sabtu (19/3/2022).

Video 56 detik itu memperlihatkan perempuan berpakaian merah muda.

Dipunggungnya bertengger ransel warna hitam.

Sepertinya penuh dengan barang bawaan sang pemilik.

Perempuan itu memakai jilbab warna hijau army.

Ia melintasi sungai keruh dimana airnya meluap ke jalanan.

"Demi tugas negara harus dilewati arus sungai yang deras," begitu katanya dalam video.

Saat dikonfirmasi, perempuan atas nama Mega Armini itu membenarkan dirinya dalam video yang beredar.

Mega menjadi Bidan di Bontocani, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak tahun 2010.

"Selesai kuliah langsung mengabdikan diri di desa kelahiranku sendiri," ungkapnya.

Yaitu Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Sulsel.

Mega pun telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Alhamdulillah sudah diangkat tahun 2017," ucapnya.

Pertama ia dikontrak langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).

"Itu setalah saya beberapa bulan mengabdi, kemudian dapat kontrak menjadi Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan (PTT)," katanya.

Mega dikontrak status PTT Kemenkes RI mulai tahun 2011 hingga 2017.

"Tahun 2017 ini ada pengangkatan PNS," tuturnya.

Adapun lokasi kerja Bidan Mega dari Puskesmas Bontocani, sekira 13 Kilometer (Km).

Sementara Kecamatan Bontocani bejarak 98 Km dari Kota Watampone.

Jika ditempuh kendaraan roda dua menghabiskan waktu sekira 2 jam 21 menit.

Kalau kendaraan roda empat sekira 2 jam 28 menit.

Bidan Mega menghabiskan waktu di Puskesmas Pembantu (Pustu) di desanya.

"Saya sedia 24 jam disana, kebetulan tinggal di dekat Pustu juga," katanya 

Tempat tinggalnya berseberangan dengan Pustu.

"Itu rumah orang tua, 2 meter dari Pustu," katanya.

Videonya yang viral di sungai, jalan itu merupakan satu-satunya menuju ke Dusun Madello.

Sebagai Bidan, ia selalu terjaga dalam menjalankan panggilan ibu yang hendak bersalin.

"Tidak mengenal waktu, biar tengah malam atau dini hari sampai subuh," terang Mega.

Sungai yang meluap itu sudah dua kali ia terobos saat tengah malam.

Pustu tempat kerja Bidan Mega ada di Dusun Mario.

"Sekira tujuh km dari Pustu itu di video yang mau saya datangi rumahnya warga di Dusun Madello," katanya.

Ada juga wilayah lain yang terisolir yaitu Dusun Bahonglangi berbatasan dengan Kabupaten Gowa, Sulsel.

Desa Bontojai sendiri berbatasan dengan tiga kabupaten di Sulsel.

Yakni Kabupaten Sinjai, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros.

"Kalau ada pasienku yang harus di rujuk dari Dusun Madello itu saya rujuk ke Gowa, karena lebih dekat Puskesmas Tamaona," jelas Mega.

Perjuangan warga di Dusun Madello itu pasien digotong menggunakan tandu oleh warga setempat sejauh 7 km.

"Sampai akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat," kata perempuan 32 tahun ini.

Pada saat musim kemarau perjalanan pasien ditandu hanya 5 km.

Mega berharap pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Kecamatan Bontocani.

"Semoga jalan di dusun terpencil dapat diakses kendaraan roda empat," ucapnya. (*)

Laporan Kontributor TribunBone.com - Kasdar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved