Amiluddin Meninggal Usai Perekaman e-KTP, Bupati Bulukumba Andi Utta Minta Maaf
Andi Utta juga sudah meminta Disdukcapil dan RSUD Sultan Dg Radja membuat laporan mengenai kejadian ini
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, akhirnya angkat bicara perihal meninggalnya Amiluddin, Sabtu (19/3/2022).
Sebelumnya, Amiluddin meninggal usai melakukan Perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Bulukumba, beberapa waktu lalu.
Amiluddin adalah mantan TKI asal Kecamatan Kajang, yang meninggal dunia kurang lebih 10 hari pasca kembali dari negeri jiran, Malaysia.
Andi Utta, sapaan Muchtar Ali Yusuf mengaku, saat kejadian meninggalnya Amiluddin, ia sedang berada di Jakarta.
Namun, ia mengaku tetap memantau perkembangan dari kasus yang viral tersebut selama berada di Jakarta.
Meski sudah ada penjelasan dan klarifikasi dari jajarannya, baik pihak RSUD maupun Disdukcapil, Andi Utta tetap angkat bicara.
Andi Utta mengaku sedih dan kecewa kejadian yang viral ini terjadi di wilayahnya.
Padahal sejak awal dilantik sebagai Bupati Bulukumba ia sudah menekankan pentingnya pelayanan di segala sektor.
“Saya sedih. Saya berbelasungkawa dengan peristiwa ini. Kepada keluarga Pak Amiluddin di Kajang saya menyampaikan duka yang dalam dan permintaan maaf atas kejadian tersebut," kata Andi Utta.
"Kita semua bertanggung jawab atas apa yang menimpa beliau. Semua urusan di Jakarta saya percepat dan segera kembali ke Bulukumba,” ujar Andi Utta yang mengaku akan mengusut tuntas kejadian ini.
Andi Utta juga sudah meminta Disdukcapil dan RSUD Sultan Dg Radja membuat laporan mengenai kejadian ini dan mencari titik lemah dari layanan yang harus diberikan kepada masyarakat, tanpa pandang bulu.
Menurutnya, siapapun yang berada di wilayah Bulukumba harus dilayani dengan baik.
Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa Amiluddin selama ini bekerja di Malaysia.
Warga Kelurahan Tanah Jaya Kecamatan Kajang ini baru pulang dari Malaysia seminggu sebelum ia meninggal dunia.
Ia pulang karena sakit dan ingin berobat di kampung halaman.
Dari kasus ini juga, Andi Utta meminta kepada warga Bulukumba agar dapat mengambil pelajaran besar akan pentingnya memiliki administrasi kependudukan seperti KTP.
"Jangan nanti ada urusan mendesak baru kita mau urus KTP," pintanya.
Sekadar informasi, sebelum meninggal, pria berusia 55 tahun itu sempat dirawat di RSUD Sultan Dg Radja dan didiagnosa mengalami gangguan di usus.
Karena dokter menyarankan tindakan operasi, pihak keluarga lalu mengurus kelengkapan untuk BPJS Kesehatan yang mengharuskan dokumen adminduk seperti KTP.
Selama ini Amiluddin yang sudah menetap selama 20 tahun di Malaysia memang tak memiliki KTP.
Ia dan istrinya sudah menetap di Malaysia dan menjadi pekerja migran di sana. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi