Rawan Konflik, Pemkab Sinjai Datangkan 350 Personel TNI-Polri Amankan Pilkades
Kepala Kesbangpol Sinjai, Akbar Juhamran mengungkapkan bahwa ke tujuh desa itu berada di delapan kecamatan di Sinjai.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan meminta pengamanan khusus di tujuh desa di Sinjai yang dianggap rawan konflik dan cuaca ekstrem dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kamis (17/3/2022) besok.
Kepala Kesbangpol Sinjai, Akbar Juhamran mengungkapkan bahwa ketujuh desa itu tersebar di beberapa kecamatan di Sinjai.
"Ketujuh desa itu berada di beberapa kecamatan. Ada di wilayah kepulauan dan dataran tinggi, nama-nama desanya masih rahasia," kata Akbar Juhamran, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, penting dilakukan pengawalan khusus agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Misalnya terjadi konflik antarwarga dan petugas pemungutan suara dan logistik rusak karena terdampak cuaca ekstrem.
Mendengar permintaan tersebut, Kapolres Sinjai AKBP Rachmat Sumekar menyiapkan personel khusus yang berada di daerah rawan konflik tersebut.
Pihak Polres Sinjai mendatangkan 200 orang personel Brimob Pelopor Bone Polda Sulawesi Selatan.
Sebanyak 150 anggota TNI, 150 orang anggota Satpol PP dan 200 orang anggota Polres Sinjai yang disebar di setiap TPS.
Pilkades tahun 2017 lalu dua orang tewas pasca berkonflik setelah pilkades karena beda pilihan.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Era Baru, Kecamatan Tellulimpoe dan Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah.
Sedang satu kantor desa dibakar oleh oknum pendukung desa di Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe.
Saat ini ada 54 desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak.(*)