Eks Ketua RT RW di Makassar
Soal Pj Ditunjuk Secara Asal, Puluhan Mantan Ketua RT/RW Melapor ke DPRD Makassar
Puluhan eks ketua RT/RW datang mengadu ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (14/3/2022).
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puluhan eks ketua RT/RW datang mengadu ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (14/3/2022).
Mereka menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang telah menunjuk Penjabat (Pj) Ketua RT/RW secara tiba-tiba.
Bertempat di Ruang Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan, satu persatu mantan ketua RT/RW menyampaikan keresahannya.
Mereka diterima oleh anggota DPRD dari Fraksi PAN Hamzah Hamid.
Salah satu mantan Ketua RW di Kelurahan batua Kecamatan Manggala, Jufri Bangunis mengatakan, kedatangannya ke DPRD untuk memperjelas Pj yang dipasang baru-baru ini.
"SK kami kan berlaku sampai 23 maret, kenapa tiba-tiba ada Pj," ucapnya Senin(14/3/2022).
Terkait pemberhentiannya hanya didengar atau disampaikan secara lisan, tidak ada SK resmi diserahkan oleh lurah setempat.
Hal itu harus jelas kata dia, karena ini akan berimbas ke pelayanan masyarakat.
"Ini sangat membingungkan warga di bawah, kalau memang sudah ada Pj baru kenapa tidak ada sk pemberhentian,"
"Supaya kami sampaikan kepada warga bahwa kami sudah diberhentikan dan sudah ada Pj baru yang bisa melaksanakan tugas berikutnya," paparnya.
Sementara itu, eks Ketua RW 05 Kelurahan Panaikang Haeruddin mengatakan, banyak kejanggalan dari penunjukan RT/RW baru ini.
Misalnya, ada Ketua RT yang tidak berdomisili di wilayah tersebut, ada juga usianya sudah tua, hingga ada dalam satu rumah tiga orang menjadi Pj.
Lurah dinilai asal tunjuk tanpa memperhatikan kelayakan dari ketua RT/RW sementara tersebut.
Beberapa dari mereka juga menduga ada tendensi politik atau politik balas dendam dari masalah ini.
"Yang hadir ini bukan yang ada di poros pak Danny, makanya lurah asal tunjuk dan mengganti dengan Pj baru tanpa memperhatikan kelayakannya," pungkasnya.
Apalagi informasi beredar, komunitas Bassi Barania dan Lurah yang memainkan penunjukan Pj RT/RW ini. (*)