Ingat Erdi Dabi Eks Wakil Bupati Yalimo Papua? Dulu Tabrak Polwan hingga Tolak Dikalah di Pilkada
Meski sempat bikin brutal, namun kini Erdi Dabi dan relawannya sudah menerima hasil Pilkada.
“Harapan saya kepada masyarakat bahwa politik sudah selesai. Mari kita bergandengan tangan untuk membangun Yalimo,” kata Erdi Dabi kepada Kompas.com di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (14/3/2022).
Erdi Dabi merupakan Wakil Bupati Yalimo periode sebelumnya. Pada Pilkada Serentak 2020, Erdi Dabi maju sebagai calon bupati.
Namun, dalam perjalanannya, ia didiskualifikasi MK karena dipenjara akibat kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang polisi wanita tewas pada 16 September 2020.
Perjuangan Panjang
Erdi Dabi mengungkapkan, proses pilkada yang terjadi di Yalimo tak mudah karena membutuhkan proses perjuangan yang sangat panjang.
Hal ini terbukti dengan adanya tiga kali pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Yalimo. Ia juga didiskualifikasi oleh MK.
“Proses perjuangan ini sangat panjang, di mana ada tiga kali pelaksaan PSU. Hampir memakan waktu dua tahun lebih Pilkada Yalimo,” katanya.
Pilkada Yalimo menghabiskan waktu hampir dua tahun. Masyarakat pun harus merasakan konflik politik dan tiga kali pemungutan suara ulang.
Baca juga: VIDEO CCTV Detik-detik Mobil Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi Tabrak Polwan hingga Tewas
Baca juga: Kronologi Lengkap Delapan Pekerja Tower di Puncak Diserang KKB Papua, Satu Pekerja Lolos Gegara ini
“Kita melihat ini tinggal beberapa tahun saja, sehingga perlu keterlibatan semua pihak, baik dari kandidat 01 dan kandidat 02
untuk membangun Yalimo secara bersama-sama,” ujar mantan Wakil Bupati Yalimo ini.

Politik Sudah Selesai
Erdi Dabi menegaskan, dengan terpilihnya Nahor Nekwek dan John Wilil sebagai bupati dan wakil bupati Yalimo, maka pilkada sudah selesai.'
“Politik sudah selesai dan tidak ada lagi isu-isu politik yang perlu dibangun,” tegas Erdi saat mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Yalimo.
Erdi Dabi meminta seluruh elemen masyarakat di Yalimo, baik tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda,
bergandengan tangan membangun kembali Yalimo.