Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid 19

Heboh Varian Deltacron, 17 Warga Amerika dan Eropa Terpapar, Apakah Sudah Masuk Indonesia?

Varian Deltacron mengandung gen dari kedua varian tersebut sehingga dikatakan sebagai virus rekombinan atau hibrida Delta dan Omicron.

Editor: Hasriyani Latif
Shutterstock
Ilustrasi koinfeksi atau infeksi dua varian virus corona. 

Adapun laporan WHO mencatat, tidak adanya perubahan dalam tingkat keparahan virus Corona yang terjadi di masyarakat, termasuk Deltacron.

Artinya, tingkat keparahan pasien Covid-19 masih sama seperti sebelumnya, sebagaimana keparahan varian Omicron yang telah mendominasi, di luar Deltacron.

Deltacron masih dalam penelitian

WHO telah mengonfirmasi adanya rekombinan Delta-Omicron, Deltacron ini.

Kendati demikian, pihak WHO menyatakan masih menunggu hasil eksperimen guna mengetahui sifat varian Deltacron.

“Kami telah mengetahui bahwa peristiwa rekombinan dapat terjadi, pada manusia atau hewan, dengan berbagai varian #SarsCoV2 yang beredar. Perlu menunggu eksperimen untuk mengetahui sifat-sifat virus ini (Deltacron),” kata Kepala ilmuan WHO, Soumya Swaminathan melalui laman twitternya.

Pengawasan terhadap rekombinan varian Deltacron tetap dilakukan, terutama dalam penularannya dan kemampuannya melawan kekebalan vaksin yang sudah diberikan.

Penjelasan Satgas Covid-19

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Alexander Ginting mengatakan, kasus infeksi varian virus corona Deltacron menurutnya belum ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Bone Baru 1,18 Persen

Baca juga: Cara Membedakan Gejala Covid-19 Omicron dan Tipes, Jangan Sampai Keliru!

"Sampai saat ini belum ada dilaporkan oleh lab biomolekuker Indonesia," kata dr. Alex saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Ia menjelaskan Deltacron ini adalah sub varian baru yang belum ditentukan galurnya.

"Karena bentuk mutasinya recombinant dari varian berbeda yaitu varian Delta dan Omicron, sehingga memberikan karakteristik yang berbeda pula," jelas Alex.

"Analisis sementara ini dicatat dalam nomenklatur GK/AY.4 dan GRA/BA.1. Jadi serupa dengan virus recombinant yang memiliki percampuran dua materi genetik yang berbeda," kata Alex.

(kompas.com/Alinda Hardiantoro/Luthfia)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved