Semen Tonasa
Dukung Program G20, Semen Tonasa Gelar Aksi Bersih - bersih Pantai di Pangkep
PT Semen Tonasa menggelar aksi coastal clean up atau bersih-bersih di pesisir pantai, Sabtu (12/3/2022).
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - PT Semen Tonasa menggelar aksi coastal clean up atau bersih-bersih di pesisir pantai, Sabtu (12/3/2022).
Bersih-bersih pantai ini dilaksanakan di Biringkassi, Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro.
Aksi bersih-bersih pantai melibatkan masyarakat dan dunia usaha yang peduli terhadap kelestarian pesisir laut.
Baca juga: Semen Tonasa Komitmen Gunakan FABA Jadi Bahan Baku Alternatif Semen
Baca juga: Baksos BUMN, Semen Tonasa Salurkan 500 Paket Sembako
Tujuannya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat dan seluruh stakeholder berpartisipasi dalam kampanye pengendalian pencemaran pesisir dan laut.
Selain itu juga, sebagai upaya mengajak masyarakat menjaga lingkungan pantai.
Sebanyak 8 perusahaan yang ditunjuk secara nasional sebagai pelaksana kegiatan ini.
Yaitu PT Semen Tonasa, PT Pembangkitan Jawa Bali, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java, PT Indonesia Power Unit Jasa Pembangkitan Jabar 2 Pelabuhan Ratu.
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali Unit Pesanggaran, PT PLN Unit PLTU Barru, PT Pupuk Sriwijaya, PT Badak NGL.
GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Said Chalik mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan perseroan terhadap KTT G20 di Bali pada bulan Oktober tahun ini.
"PT Semen Tonasa ditunjuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai 1 diantara 8 perusahaan di Indonesia yang melaksanakan kegiatan Coastal Clean Up atau bersih-bersih pantai," ujarnya.
Sehingga ia memilih area Mangrove dan laut dangkal di Pantai Biringkassi untuk dilakukan pembersihan.
Ia berharap, pantai yang bersih dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung, yang tentu dapat meningkat perekonomian masyarakat.
Coastal clean up di pesisir pantai Biringkassi tidak hanya melibatkan manajemen PT. Semen Tonasa, tetapi ikut melibatkan sejumlah stakeholder, terkhusus pemerintah desa setempat.
"Selain melibatkan karyawan, kami juga berkolaborasi dgn Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi-Maluku," ujarnya.
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabu Pangkep, serta Pemerintah Desa Bulu Cindea dan masyarakatnya." tambahnya.