Tak Hanya Operasi Gratis Untuk Salma, Bocah Tanpa Anus Asal Maros Juga Dapat Rumah dari Pangdam
Kehadiran orang nomor satu jajaran Kodam XIV Hasanuddin itu, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin, Amelia Andi Muhammad.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad, menjenguk Salma (4), bocah kelainan Atresia Ani yang dirawat di Rumah Sakit Pelemonia Jl Jenderal Sudirman Makassar, Rabu kemarin.
Kehadiran orang nomor satu jajaran Kodam XIV Hasanuddin itu, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin, Amelia Andi Muhammad.
Keduanya menjenguk Salma yang rencananya bakal menjalani operasi kelainan atau tanpa anus yang dialami semenjak dilahirkan.
Dalam kunjungan Mayjen TNI Andi Muhammad memberikan semangat ke Salma yang bakal dioperasi oleh dokter ahli.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kunjungan itu juga merupakan bagian dari 8 Wajib TNI dan sesuai arahan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Hal tersebut wajib dilaksanakan, sehingga hal ini dapat membantu meringankan beban keluarga Pak Mansur. Dimana Pak Mansur sendiri tidak memiliki pekerjaan tetap," kata Andi Muhammad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022) sore.
Tidak hanya membantu meringankan pelaksanaan operasi Salma, Mayjen TNI Andi Muhammad juga melaksanakan pembangunan rumah tinggal bagi keluarga Mansur, ayah Salma.
Pembangunan rumah itu lantaran Mansur dan putrinya Salma selama ini tidak memiliki tempat tinggal yang tetap.
Mansur dan istrinya pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Andi Muhammad atas kepedulian dan perhatiannya kepada Salma.
"Hari ini Salma, anak kami akan dioperasi untuk pemulihan dari kelainan Atresia Ani yang cacat sejak lahir tanpa anus," kata Mansur
"Terima Kasih kami ucapkan kepada Bapak Pangdam, yang telah membantu kami, selain itu juga kami dibangunkan rumah, saat ini sementara dibangun," ucapnya.
Di tempat yang sama Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Pelamonia Kolonel Ckm dr Krisna Murti, Sp BS, menjelaskan bahwa kesiapan pelaksanaan operasi sudah dilakukan sejak kurang lebih dua pekan lalu.
"Untuk persiapan, kami lakukan sejak kurang lebih dua minggu yang lalu dengan target sebelum bulan Maret kami sudah operasi, tapi ternyata anak Salma kondisinya kurang sehat," ungkap dr Krisna Murti.
"Sehingga ditunda dan hal ini memberi kesempatan untuk memperbaiki kondisi kesehatan anak Salma, karena kondisi gizinya kurang baik di saat datang," terangnya.
Lebih lanjut Krisna mengatakan, bahwa tim dokternya juga telah melakukan perencanaan dan persiapan matang untuk operasi.