Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terbongkar! Tahanan di Indonesia Dipaksa Makan Muntahan, Cuci Muka dan Minum Air Pipis, Tanpa Busana

Sejumlah tahanan ternyata disiksa dan direndankan martabatnya di dalam sel tahanan di Lapas Narkotika Klas II A Yogyakarta atau Lapas Pakem

Editor: Edi Sumardi
BBC
Ilustrasi tahanan yang disiksa dan direndahkan martabatnya. 

Hasil temuan juga menemukan bahwa intensitas kekerasan terjadi lebih tinggi kepada residivis.

Para residivis ditandai oleh petugas ketika masuk lapas dan dipisahkan dengan tahanan lain.

Sementara Komisioner Komnas HAM RI, M Choirul Anam menambahkan, terdapat tiga layer (lapis) pelaku kekerasan, penyiksaan, dan perendahan martabat yang terjadi di Lapas Pakem.

Lapis pertama adalah petugas yang mengakui melakukan tindakan pemukulan, menendang, dan mencambuk menggunakan selang.

Lapis kedua adalah petugas yang melihat langsung tindakan pemukulan dan penelanjangan di terhadap WBP kiriman baru yang dilakukan sebelum masuk blok.

Sementara lapis ketiga yakni petugas yang mengetahui atau mendengar dari rekan regu pengaman yang bertugas saat itu.

"Jadi memang ada tiga layer. Ada layer yang melakukan, mengetahui, ada layer yang mengetahui tapi basisnya mendengar. Jadi pelakunya itu," kata Anam.

Pejabat terlibat

Selain itu, kata dia, pejabat struktural di Lapas juga menjadi bagian dari tindakan-tindakan kejam tersebut.

Ia mencontohkan, pada medio tertentu tertentu kunci tahanan dibiarkan berada di Lapas.

Padahal, menurut aturan seharusnya kunci tersebut dibawa ke rumah dinas Kalapas.

"Apakah struktur di sana masuk bagian dari itu? Masuk. Kunci yang tidak ditaruh di rumah dinas itu bagian dari mengetahui. Apakah struktur di Lapas itu ikut melakukan pemukulan? Ada yang ikut melakukan pemukulan tapi basisnya berbeda-beda. Jadi layer intensitasnya berbeda-beda," kata dia.

Terkait temuan tersebut, Tama menjelaskan dalam upaya perbaikan dijelaskan bahwa saat itu kunci ditahan dulu dan ditempatkan di Pintu Penjaga Utama (P2U) dengan tetap di bawah monitoring Kalapas.

Ilustrasi tahanan.
Ilustrasi tahanan. (DOK KOMPAS.COM)

Namun, kata dia, anak kunci sering tidak dikembalikan ke rumah dinas Kalapas.

"Anak kunci diletakkan di area P2U sehingga sering terjadi peminjaman atau istilah 'bon WBP' dari blok tahanan," kata Tama.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved