Kondisi Wajah Putin jadi Sorotan, Intelijen Sebut Presiden Rusia Derita Penyakit Mematikan
Saat kondisi Volodymyr Zelensky masih sehat-sehat dan bahkan ikut berperangkondisi wajah putin beda dari sebelumnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kondisi wajah Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sorotan ditengah serangannya ke Ukraina.
Putin dicurigai sedang menderita penyakit mematikan saat sedang fokus incar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Saat kondisi Volodymyr Zelensky masih sehat-sehat dan bahkan ikut berperangkondisi wajah putin beda dari sebelumnya.
Raut wajahnya kini terlihat lebih pucat padahal tak pernah turun arena konflik seperti Volodymyr Zelensky.
Hal itu berdasarkan laporan intelijen dari Pentagon dan di Ukraina, kemarin.
Selain pucat, wajah Putin juga semakin membengkak.
Kondisi wajah putin merupakan tanda-tanda penggunaan obat Kemoterapi atau steroid, sehingga ia ditakutkan tengah menderita kanker.
Dikutip dari Daily Star, sebuah sumber dari Pentagon mengungkapkan wajah Putin yang konstan tak tersenyum mengindikasikan ia tengah menahan sakit.
Baca juga: Hasil Perundingan Putaran Ketiga Ukraina-Rusia, Warga Sipil Kini Bisa Lakukan ini Supaya Selamat
Baca juga: Siapa Sosok Pria Bertopi Hadiri Negoisasi Rusia dan Ukraina? Punya Pengaruh Besar di Ukraina
Menurut sumber itu, hal tersebut akan membuat Putin menjadi lebih agresif, atau ia mungkin menyerang Ukraina karena tahu tengah sekarat.

Jika begitu, diyakini penyerangan tersebut adalah bentuk dari keinginannya meninggalkan warisan.
Sumber yang merupakan mantan pejabat militer Amerika Serikat (AS) yang kini bekerja di Pentagon itu mengungkapkan menurut analis yang memperlajari Putin, sangat percaya ia sedang sakit keras.
“Di masa lalu kita melihat ia tersenyum, namun pada 2022 ada beberapa foto yang memperlihatkan ia tak bahagia,” ujar sumber itu.
“Ia terlihat kesakitan, dan orang-orang kami percaya wajahnya yang terlihat marah merupakan hasil darinya menahan sakit,” tambahnya.
Putin sendiri sebelumnya diyakini khawatir akan Covid-19, karena selalu memilih menjaga jarak dengan staf-nya.
Dugaan mengenai kondisi kesehatan Putin itu muncul, setelah mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Owen, yang juga seorang dokter meyakini Putin menggunakan obat stimulasi otot.