Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Dua Tahun Menuju Pemilu 2024, Pemilih Milenial Sulsel Capai 3,1 Juta

Dua tahun menuju pemilu 2024, angka pemilih milenial menunjukkan jumlah besar di Sulawesi Selatan (Sulsel).

|
KOLASE TRIBUN TIMUR
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Plt Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Wali Kota Makassar Danny Pomanto, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Dua tahun menuju pemilu 2024, angka pemilih milenial menunjukkan jumlah besar di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel) kembali merilis Hasil Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan Periode Februari Tahun 2022 Provinsi Sulawesi Selatan Selasa (8/3/2022).

Hasilnya total pemilih mencapai 6.124.986, turun dari pemilih bulan sebelumnya 6.125.235.

Yang menarik angka pemilih milenial Sulsel di bawah 40 tahun mencapai 3.116.798 jiwa.

Rinciannya pemilih usia 17 hingga 20 tahun sebanyak 374.932, usia 21 sampai 30 tahun 1.460.789, dan usia 31 sampai 40 tahun 1.281.077.

Kota Makassar jadi daerah pemilih milenial terbesar, terdiri dari usia 17-20 tahun sebanyak 76.436 jiwa, 21 sampai 30 tahun sebanyak 222.498 jiwa, dan 31 sampai 40 sebanyak 199.900 jiwa.

Akademisi komunikasi politik Universitas Islam Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menilai, data tinggi pemilih milenial menunjukkan bahwa pemilih milenial cukup potensial.

Mereka bisa jadi penentu kemenangan dan kekalahan.

"Artinya, jika mampu memobilisasi mereka dukung kandidat tertentu, bakal menang. Sebaliknya, jika kandidat abaikan pemilih millenial ini, bakal kalah," kata Firdaus.

Namun Firdaus menilai problemnya, kesadaran politik kaum millenial tergolong rendah.

Hal itu diakibatkan banyak faktor. Diantaranya tidak tertarik politik akibat praktek politik pragmatis yang disorientasi pada arah demokrasi ke politik kekuasaan otoriter dan pragmatis.

"Karenanya perlu kerja keras untuk membangun kesadaran politik kaum milenial untuk berpartisipasi," kata Firdaus.

Jika mereka absen dari pentas politik semisal golput atau ikut terjebak politik uang. Maka hal itu jadi ancaman demokrasi.

"Tidak ada pilihan kecuali mengedukasi kaum milenial untuk berpartisipasi aktif dalam politik demi arah pembangunan demokrasi dan bangsa ke depan," ujar Firdaus.

Sejauh ini para partai politik terus memperkuat mesin tempur dua tahun menuju pemilu 2024. Tiga partai politik Golkar, Nasdem, dan Gerindra bersaing ingin tampil sebagai pemenang di Sulsel.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved